10 Mahasiswa Asal Jabar Terjebak Perang Sudan

10 Mahasiswa Asal Jabar Terjebak Perang Sudan

Rifat Alhamidi - detikJabar
Kamis, 20 Apr 2023 10:39 WIB
Situasi mencekam di Khartoum, ibu kota Sudan.
Foto: Situasi mencekam di Khartoum, ibu kota Sudan. (Istimewa)
Bandung -

Peperangan yang pecah di Sudan akibat konflik tentara dan Rapid Support Forces (RSF) berdampak panjang. Selain menimbulkan situasi mencekam, 10 mahasiswa asal Jawa Barat yang sedang menimba ilmu di Sudan juga dilaporkan terjebak dalam peperangan tersebut.

Informasi yang diperoleh, 10 mahasiswa asal Jabar ini tergabung dengan total 87 mahasiswa yang menetap di asrama Syabab Markaz, University of Africa, Sudan. Syabab Markaz sendiri merupakan perkumpulan mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Sudan.

"Kondisi sekarang di asrama Syabab Markaz itu ada 87 WNI untuk ikhwannya. Kalau untuk akhwat, saya perlu cari datanya dulu. Tapi informasi terakhir itu yang akhwat itu sudah dikumpulkan di satu gedung oleh pihak kampus," kata Muhamad Asep, Ketua Syabab Markaz saat dihubungi detikJabar via sambungan telepon WhatsApp, Rabu (20/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asep mengirimkan daftar nama-nama mahasiswa asal Indonesia yang sedang berkuliah di University of Africa, Sudan. Dari total 87 mahasiswa, 10 di antaranya merupakan mahasiswa dari Jawa Barat yang berasal dari wilayah seperti Depok, Bekasi, Bandung, Garut hingga Cirebon.

Menurut mahasiswa asal Riau yang sudah berkuliah sejak 2019 itu, kondisi di Sudan mulai mencekam sejak 15 April 2023. Semenjak konflik pecah, ia dan rekan-rekannya kerap mendengar suara tembakan di sana-sini ditambah suara dentuman yang hampir setiap waktu terdengar.

ADVERTISEMENT

"Tapi Alhamdulillah-nya, keadaan mahasiwa WNI di kampus kita, ikhwannya itu aman di dalam asrama masing-masing. Kalau untuk mahasiswi, itu informasinya sudah dikumpulkan dan kondisinya juga aman. Tidak ada korban jiwa," ucap Asep.

Asep mengungkap, karena lokasi kampusnya berada di Khartoum yang menjadi Ibu Kota Sudan, konflik ini pun hampir setiap waktu terdengar. Ia pun turut menggambarkan bagaimana iring-iringan kendaraan militer sudah bisa terlihat dari arah belakang kampusnya Asep.

"Ini kan konfliknya hampir setiap waktu terjadi di jalan raya. Kampus kita itu jarak dari markas tentaranya nggak jauh, di belakang sudah kelihatan iring-iringan mobil tentara," ungkapnya.

Tapi kata Asep, semua mahasiswa asal Indonesia dalam kondisi selamat. Pihak KBRI Khartoum di Sudan juga sudah memberikan arahan selama konflik masih berlangsung.

"Arahannya dari KBRI tetap stay di kamar dan jangan keluar. Kita sudah kerjasama dengan KBRI, sudah mulai disalurkan juga logistiknya untuk keperluan kita berbuka puasa dan sahur. Untungnya di kampus ada dapur umum yang bisa kita gunakan untuk keperluan memasak sehari-hari," ucap Asep.

"Kami minta doanya dari semua warga Indonesia. Kami di sini dalam keadaan baik-baik saja, dan mudah-mudahan kondisinya bisa kembali lagi seperti semula," pungkasnya.

(ral/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads