Seorang balita berusia 1 tahun, anak pemudik mengalami sesak nafas saat perjalanan mudik. Orang tua bayi bernama Raisya itu pun meminta bantuan di Rest Area 166 Tol Cipali. Suasasana terasa tegang saat proses pemberian bantuan pada balita itu.
Pantauan detikJabar di lokasi, sejumlah petugas dari Kepolisian dan Medis langsung menangani balita itu. Ia langsung diberi pertolongan pertama di Pos Pelayanan Rest Area Km 166.
Orang tua balita, Neni mengatakan, anaknya itu memang tengah sakit sebelum berangkat mudik dari Karawang ke Mojokerto. Namun, sebelum memutuskan perjalanan mudik orang tuanya itu sempat konsultasi dengan dokter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya kena campak gitu, jadi memang masih sesek dalam beberapa hari ini. Jadi sebelum berangkat juga sudah ke dokter anak, dikasih (obat) epexol, izin juga (nanya) 'boleh nggak dibawa mudik', kata dokter boleh asal bawa mobil pribadi," kata Neni kepada detikJabar, Rabu (19/4/2023).
Alih-alih berharap cepat bertemu dengan keluarga di kampung halaman. Anaknya yang tengah sakit itu mendadak sesak saat diperjalanan.
.
Sehingga, Neni dan keluarganya memutuskan berhenti di pertengahan jalan untuk meminta pertolongan kepada petugas. Di Pos Pelayanan Rest Area Km 166, anaknya itu langsung diberi pertolongan medis.
"Tapi tadi di pertengahan jalan pas masuk tol itu batuk lagi, sesek, sampai nggak bisa kayak yang nggak bernafas gitu. Jadi kita ke rest area buat di Nebu (diberi alat pernafasan) dulu minta di posko. Sebelum berangkat juga udah sesek dari seminggu yang lalu," ujar dia.
Berkat pertolongan petugas dan kesiapan Neni dalam menyediakan peralatan medis, beruntung, kondisi anaknya itu berangsur-angsur membaik. Sehingga, keluarganya kembali melanjutkan perjalanan mudik.
"Lanjut jalan, tapi kalau misal ada apa-apa tinggal berhenti dulu di rest area atau posko-posko," ucap dia.
Menurut petugas medis dari RSUD Cideres Majalengka sekaligus yang menangani balita tersebut, Dr Wahyu mengatakan, balita tersebut sejatinya mengalami penyempitan saluran pernafasan. Gejala itu diduga akibat cuaca dingin di malam hari.
"Tadi kita periksa ada gejala penyepitan (pernafasan), kemungkinan itu ada dari efek dingin kalau anak kecil sensitif yah," kata Wahyu.
Kendati kondisi balita tersebut kembali membaik usai diberikan pertolongan medis, Wahyu menghimbau kepada keluarga pemudik agar tidak memaksakan. Ia menyarankan jika penyakit anak tersebut kembali kambuh, diminta segera dirujuk ke RS terdekat.
"Maka tadi kita nebu atau uap untuk melegakan saluran pernafasan. Makannya tadi udah Nebu pernafasannya udah lega. Terus tadi juga kita edukasi ke keluarganya. Apabila masih sesek, kita nebu ulang lagi, kalau masih sesek kita rujuk ke RS terdekat, tapi alhamdulilah udah nggak sesek. Terus kita himbau lagi apabila sampai tujuan mudiknya kita sarankan ke RS terdekat," ujar dia.
Sementara, Kapolres Majalengka AKBP Indra Novianto menghimbau kepada masyarakat yang hendak melaksanakan mudik agar memastikan kondisi fisiknya dulu dalam kondisi prima. Dengan demikian, perjalanan mudik akan terasa nyaman dan aman.
"Himbauan kami untuk para pemudik agar dicek dulu kondisi fisiknya, karena melakukan perjalanan jauh sangat riskan dan berisiko sangat tinggi. Jadi sebelum mudik diperhatikan kondisi kesehatan," ujar Indra.
(tya/tey)