Pria asal Kabupaten Bandung berinisial BS (33), bunuh diri dengan loncat ke Sungai Citarum. Keputusan itu diambil BS usai cekcok dengan istrinya soal uang THR yang habis untuk membayar utang.
Dokter spesialis kedokteran jiwa dan konsultan di RS Melinda 2 Bandung, Teddy Hidayat., dr., SpKJ (K) mengatakan peristiwa bunuh diri biasanya terjadi karena beberapa masalah seperti finansial dan keluarga.
"Kalau kita lihat dalam kasus ini problemnya karena THR habis untuk judi," kata Teddy dihubungi detikJabar via sambungan telepon, Rabu (19/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disinggung terkait mengapa pria tersebut nekat bunuh diri akibat judi, Teddy menyebut harus dilihat dulu apakah kecanduan judi sudah lama terjadi atau baru pertama kali.
"Kita lihat juga, kebiasaan judinya sudah dari dulu atau baru-baru. Kalau baru-baru, harapan bermain judi itu berharap uang lebih banyak untuk THR, ternyata hasilnya kalah kemudian dia bertengkar dengan istri, konflik, dia marah dan putus asa dan mengambil jalan pintas dan bunuh diri," ungkapnya.
Menurutnya bunuh diri ada hubungannya dengan gangguan sosial atau depresi dan juga stres akut yang mengakibatkan kemarahan.
"Hal yang buat seseorang bunuh diri dan masuk rumah sakit jiwa bukan hal-hal besar tapi hal umum dan kecil, buat stres dan bahaya. Saya pikir bukan yang pertama dan istri marah lewat batas kena thr habis padahal untuk pakaian, untuk keluarga sehingga itu masalahnya," jelasnya.
Teddy menuturkan fenomena judi saat ini sedang marak di masyarakat. Banyak orang yang kecanduan judi online. Jika seseorang sudah kecanduan judi online harus dilakukan rehabilitasi dan banyak penanganan lainnya.
"Sekarang paling banyak adalah judi online, banyak pasien yang dibawa oleh keluarganya karena judi online itu, untuk mengatasi kita harus putuskan sehingga si pelaku penjudi tidak kecanduan, tidak boleh pakai HP atau komputer. Bila perlu pisahkan, dipisahkan di panti rehabilitasi, pokoknya dipisahkan jangan pakai HP dan gunakan internet jika dapat akses dia bisa ngelakuin lagi, dua minggu atau satu bulan dan lakukan terapi lainnya," terang Teddy.
Teddy juga mengatakan, dia kerap menangani pasien kecanduan judi dengan kasusnya beragam. "Banyak, puluhan juta, ratusan juta, sampai berhenti juga banyak sekali, karena judi berikan harapan, sering kali untuk mengatasi hutang dengan judi, sehingga gali lubang tutup lubang," pungkasnya.
(wip/iqk)