Bingungnya Bos Google Akan Sistem Kerja AI

Kabar Internasional

Bingungnya Bos Google Akan Sistem Kerja AI

Tim detikInet - detikJabar
Rabu, 19 Apr 2023 06:00 WIB
Ilustrasi AI
Ilustrasi AI (Foto: Istimewa)
Jakarta - Artificial Intelligence (AI) saat ini tengah jadi pembicaraan hangat. Banyak yang berlomba-lomba untuk bisa menciptakan alat dengan kecerdasan buatan.

Salah satunya Google. Perusahaan bidang jasa dan internet ini belum lama usai meluncurkan Bard, program kecerdasan buatan atau AI sebagai pesaing ChatGPT buatan OpenAI.

Namun, CEO Google dan Alphabet, Sundar Pichai, mengakui pihaknya belum benar-benar memahami cara kerja Bard. Dilansir dari detikInet pada Selasa (18/4/2023), hal ini disebabkan sistem AI telah bisa mempelajari sendiri skill tertentu tanpa diperintah. Misalnya, Bard ternyata bisa mempelajari sendiri bahasa Bangladesh.

"Ada sebuah aspek (tidak diketahui) dalam hal ini yang kami namakan black box (kotak hitam) di mana semua dari kami di bidang ini menjulukinya seperti itu. Anda tidak benar-benar memahaminya," kata Pichai.

"Anda tidak bisa sepenuhnya mengetahui kenapa itu (AI) mengatakan ini dan itu atau mengapa mereka salah (menjawab). Kami punya beberapa gagasan dan kemampuan kami untuk memahaminya semakin membaik seiring waktu. Tapi di situlah kecanggihannya," tambah pria kelahiran India itu.

Tentu pengakuan itu mengejutkan dan agak mencemaskan karena pencipta AI sendiri tidak memahami ciptaannya. Secara tersirat Pichai menjelaskan bahwa pencipta program pun tidak memahami bagaimana mesinnya bekerja. Padahal, AI akan dilepaskan ke masyarakat.

"Ya. Begini saja. Saya pikir kita juga tidak mengerti segalanya tentang bagaimana pikiran manusia bekerja," jawab Pichai mengibaratkan.

AI juga kadang mengalami masalah yang saat ini jamak disebut sebagai halusinasi. Misalnya Bard saat ditanyai mengenai inflasi, ia merekomendasikan 5 buah buku yang tidak eksis dan tidak ditulis oleh siapa pun.

Menghadapi hal ini, Pichai meminta agar masyarakat bersiap dengan dampak dari teknologi itu. "Kita sebagai masyarakat perlu beradaptasi untuk itu," kata Pichai.


Artikel ini sudah tayang di detikInet, baca selengkapnya di sini


(aau/dir)


Hide Ads