Polisi Sisir Ranjau Paku di Jalur Mudik KBB-Cimahi

Polisi Sisir Ranjau Paku di Jalur Mudik KBB-Cimahi

Whisnu Pradana - detikJabar
Minggu, 16 Apr 2023 14:39 WIB
Penyisiran ranjau paku di jalur mudik Bandung Barat-Cimahi, Minggu (16/4/2023).
Polisi menyisir ranjau paku di jalur mudik Bandung Barat-Cimahi, Minggu (16/4/2023). (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung Barat -

Sambil menenteng sebuah tongkat berbandul magnet di ujungnya, beberapa personel Satlantas Polres Cimahi menyisir bahu jalan di sepanjang ruas Tol Purbaleunyi. Mereka menyisir ranjau paku dan benda tajam lainnya yang berserakan di sepanjang bahu jalan tol tersebut.

Hasilnya cukup banyak paku dan benda tajam yang terambil tongkat bermagnet tersebut. Kasat Lantas Polres Cimahi AKP Sudirianto mengatakan penyisiran ranjau paku dilakukan sejak KM 100 Tol Purbaleunyi dari Jakarta arah Bandung sebagai jalur mudik.

"Siang ini kami melakukan penyisiran ranjau paku, dari KM 100 sampai KM 130 Kota Cimahi dengan alat tongkat kayu magnet manual," kata Sudirianto kepada detikJabar, Minggu (16/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasilnya ratusan butir paku yang sudah rusak dan berkarat terangkat tongkat magnet tersebut. Ada juga benda tajam lainnya seperti silet, potongan pisau cutter, hingga kawat.

"Paku itu kemudian dikumpulkan di satu ember. Jadi teknis penyisirannya dengan berjalan kaki kemudian ada juga anggota yang duduk di bagasi kemudian alatnya disapu ke permukaan jalan," ujar Sudirianto.

ADVERTISEMENT

Benda tajam yang berserakan di permukaan jalan tol rawan menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Sebab kendaraan sedang melaju kendang, bakal kehilangan kendali jika salah satu bannya tiba-tiba kehilangan tekanan angin.

"Bisa sampai menyebabkan kecelakaan lalu lintas seperti terguling. Atau juga tabrakan beruntun, karena kendaraan banyak yang berhenti di bahu jalan nantinya," ucap Sudirianto.

Jaja (59) misalnya, salah seorang sopir truk kontainer, mengaku beberapa kali pernah menjadi korban ranjau paku yang bertebaran di permukaan jalan tol yang dilintasinya.

"Ya pernah beberapa kali, jadi tiba-tiba kempes banyak. Oleng, akhirnya saya pinggirkan karena tidak bisa dipaksakan. Sebetulnya berbahaya, bisa menyebabkan kecelakaan," kata Jaja.

(orb/orb)


Hide Ads