Aplikasi pemutar musik legendaris, yakni Winamp hadir kembali. Kini, tampilannya lebih elegan. Tapi, tak ada 'skin', tampilan yang bisa kita pilih.
Mengutip dari detikInet, tampilan muka kini berganti menjadi antarmuka yang lebih modern. Llama Group yang menaungi Winamp ingin layanannya bisa jadi agregator untuk platform audio online. Winamp juga ingin menghubungkan kreator dengan pendengarnya.
Kendati sudah muncul wajah baru Winamp, namun aplikasi Winamp versi original tetap tak akan lenyap dengan cepat. Sebab, masih memiliki 83 juta pengguna aktif bulanan di seluruh dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tentu saja ingin mempertahankan dan memberikan kepuasan kepada komunitas, tapi kami juga ingin berkembang dan memberikan sesuatu bagi generasi baru," kata Chief Commercial Officer Winamp Thierry Ascarez, seperti dikutip dari FastCompany, Sabtu (15/4/2023).
Untuk debut terbarunya, Winamp hanya tersedia sebagai aplikasi web dengan fitur yang masih terbatas. Pengguna bisa streaming stasiun radio internet dan mendengarkan podcast.
Untuk kreator, Winamp menyediakan tab 'Fanzone' di mana kreator dapat menjual konten dan pengalaman eksklusif untuk penggemarnya. Llama Group berharap dapat menggandeng satu juta kreator ke dalam program ini.
Pada kuartal ketiga tahun ini, Winamp berencana meluncurkan aplikasi mobile untuk iOS dan Android, lengkap dengan opsi untuk memutar file audio lokal. Kabar baiknya, aplikasi mobile ini akan memiliki tampilan seperti aplikasi Winamp versi klasik.
Llama ingin mengintegrasikan layanan streaming musik seperti Spotify. Sehingga pengguna mengakses playlist tanpa meninggalkan Winamp.
Selain itu, direncanakan juga bakal ada dukungan audiobooks. Namun, belum ada kerja sama dengan pemilik katalog. "Di masa lalu, ada di dalam DNA Winamp untuk bisa membaca format apapun, jadi kami mencoba untuk menjaga semangat yang sama dengan pemutar musik saat ini untuk mengakses layanan audio apapun," ucap Ascarez.
Artikel ini sudah tayang di detikInet, baca selengkapnya di sini
(sud/dir)