Suasana mudik, mulai terasa di Terminal Guntur Malati, Garut. Sejumlah masyarakat memilih mudik lebih awal guna menghindari kemacetan di jalan menuju kota tujuan.
Pantauan detikJabar di Terminal Guntur Malati Garut, Kecamatan Tarogong Kidul, Jumat (14/4/2023) sekitar jam 10.33 WIB, kendaraan angkutan mulai dipenuhi masyarakat yang menuju ke luar kota.
Ada beberapa bus, dengan tujuan keberangkatan yang menjadi primadona. Mulai dari Garut-Bekasi, Garut-Bogor hingga Garut-Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain armada yang berangkat dari Garut mengangkut penumpang ke luar kota, banyak juga masyarakat yang berdatangan dari luar kota ke Garut. Salah satunya, adalah Selvi (26).
"Alhamdulillah perjalanan lancar. Saya dari Bekasi mau pulang kampung ke Cihurip," ucap perempuan yang mengaku berprofesi asisten rumah tangga itu.
Atep Iran, Humas Terminal Guntur Malati Garut dari Ditjen Hubdat Kementerian Perhubungan RI mengatakan, peningkatan penumpang armada di Terminal Garut sudah mulai terjadi belakangan ini.
"Meskipun masih dalam jumlah ratusan setiap harinya tapi peningkatannya sudah terasa. Sekitar 30 persenan," kata Atep.
Atep mengatakan, penumpang yang datang ditaksir lebih banyak ketimbang penumpang yang meninggalkan Garut untuk saat ini. Ada beberapa kota tujuan, yang sejauh ini menjadi pilihan para pemudik.
"Rata-rata ke Jakarta, Depok dan Bekasi," katanya.
Sementara Fitri (31), seorang pemudik asal Bogor mengaku lebih memilih mudik lebih awal, karena ingin menghindari kemacetan.
"Kebetulan memang berencana untuk Lebaran di Bogor. Memilih berangkat sekarang supaya nggak macet aja di jalannya," ungkap Fitri.
Pengecekan Angkutan Mudik
Selain mulai dipadati pemudik, armada angkutan umum di Terminal Guntur Malati Garut, dicek petugas gabungan. Mulai dari kondisi kendaraan hingga sopir, tak luput dari pemeriksaan untuk memastikan keselamatan penumpang.
Proses pengecekan armada angkutan Lebaran ini dilaksanakan di Terminal Guntur Malati Garut, yang terletak di Tarogong Kidul, Jumat (14/4/2023) pagi.
Kasat Lantas Polres Garut AKP Undang Syarif Hidayat mengatakan, berbagai aspek dari angkutan Lebaran menjadi perhatian pihaknya. Mulai dari kondisi kemudi, ban hingga alat pemecah kaca.
"Ini dilakukan tentunya untuk memastikan kondisi kendaraan dan sopirnya dalam keadaan baik saat mengantar masyarakat mudik," kata Undang kepada wartawan di lokasi, Jumat pagi.
Undang mengatakan, di momen mudik Lebaran kali ini, pihaknya menyoroti adanya PO bus nakal yang menambah kursi duduk, atau sheet dadakan pada angkutan.
"Ini jelas berbahaya. Sebab biasanya ditambah di bagian pintu darurat," kata Undang.
Penambahan tempat duduk dadakan juga, sangat dilarang keras lantaran bisa membuat bus overload. Polisi mewanti-wanti agar pihak PO bus tidak menambah tempat duduk selama mengangkut penumpang di momen mudik lebaran ini.
"Misalnya yang kapasitas 45, ditambah jadi 50. Itu sangat dilarang. Kita akan beri tindakan tegas karena bisa membahayakan," katanya.
Selain melakukan pengecekan terhadap kendaraan, petugas gabungan dari Polri dan Dishub juga memeriksa kondisi sopir kendaraan angkutan. Mereka menjalani pemeriksaan kesehatan, hingga dites urine sebelum berangkat 'menarik' penumpang.
"Hasilnya Alhamdulillah tidak ada yang positif atau dalam pengaruh narkotika. Tapi ketika nanti kita temukan di lapangan, tentunya akan ditindak sesuai hukum yang berlaku," pungkas Undang.
(mso/mso)