Ini Cara Deteksi Stres dari Gaya Mengetik, Karyawan Perlu Tahu!

Ini Cara Deteksi Stres dari Gaya Mengetik, Karyawan Perlu Tahu!

Tim detikEdu - detikJabar
Jumat, 14 Apr 2023 03:30 WIB
Seorang pria berpakaian biru sedang mengetik.
ilustrasi bekerja (Foto: thinkstock)
Bandung -

Kecenderungan orang yang stres di tempat kerja bisa terlihat dalam caranya mengetik dan menggerakan mouse desktop. Metode deteksi stres itu diteliti oleh ETH Zurich, Swiss.

"Cara kita mengetik di keyboard dan menggerakkan mouse tampaknya menjadi prediktor yang lebih baik soal seberapa stresnya kita di lingkungan kantor, jika dibandingkan dengan detak jantung," ujar penulis penelitian Mara Nägelin, mengutip detikEdu dari ETH Zurich.

Perilaku Menggunakan Mouse

Para peneliti ETH membuktikan melalui eksperimen bahwa orang yang sedang stres mengetik dan menggerakkan mouse mereka dengan cara yang berbeda dari orang yang santai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang yang tengah stres menggerakkan tetikus lebih sering dan kurang tepat sasaran, serta mengarahkan penunjuk di layar dalam jarak yang lebih jauh," kata Nägelin. Sebaliknya, orang yang santai mengarahkan penunjuk dengan jarak yang lebih pendek dan membutuhkan lebih banyak waktu untuk melakukannya.

Terlebih lagi, orang yang merasa stres di kantor lebih banyak melakukan kesalahan saat mengetik. Mereka pun mengetik dengan banyak jeda singkat. Sementara, orang yang santai mengetik di keyboard dengan mengambil jeda lebih sedikit tetapi lebih lama.

ADVERTISEMENT

Teori Kebisingan Neuromotor

Kaitan antara stres, perilaku mengetik, dan cara menggerakkan mouse dapat dijelaskan dengan teori kebisingan neuromotor atau neuromotor noise theory.

"Peningkatan tingkat stres berdampak negatif pada kemampuan otak kita untuk memproses informasi. Ini juga memengaruhi keterampilan motorik kita," jelas psikolog Jasmine Kerr, yang melakukan penelitian dengan Nägelin.

Guna mengembangkan metode mereka, para peneliti ETH mengamati 90 peserta studi di lab. Mereka mencatat perilaku mouse dan keyboard peserta serta detak jantung mereka. Selain itu, para peneliti bertanya beberapa kali selama percobaan, seberapa stres yang para peserta itu rasakan.

"Kami terkejut bahwa perilaku mengetik dan mouse adalah prediktor yang lebih baik soal seberapa stres yang dirasakan, daripada detak jantung," kata Nägelin.

Dia menjelaskan ini dikarenakan detak jantung para peserta dalam kedua kelompok penelitian tidak terlalu berbeda seperti pada penelitian lain. Salah satu alasan yang mungkin adalah bahwa kelompok kontrol juga diberi kegiatan untuk dilakukan sebagaimana dengan kenyataan di tempat kerja.

Para peneliti saat ini sedang menguji metode mereka dengan data dari karyawan Swiss yang telah setuju dengan riset ini. Namun, pendeteksian stres di tempat kerja juga menimbulkan beberapa masalah pelik.

"Satu-satunya cara orang akan menerima dan menggunakan teknologi kami adalah jika kami dapat menjamin bahwa kami akan menganonimkan dan melindungi data mereka. Kami ingin membantu pekerja mengidentifikasi stres sejak dini, bukan membuat alat pemantauan untuk perusahaan," kata Kerr.

Artikel ini telah tayang di detikEdu dengan judul Studi: Cara Mengetik dan Menggerakkan Mouse Menunjukkan Tingkat Stres

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads