Rekam Jejak Kepala BNN Tasikmalaya: Didemo Mahasiswa-Minta THR

Rekam Jejak Kepala BNN Tasikmalaya: Didemo Mahasiswa-Minta THR

Faizal Amiruddin - detikJabar
Kamis, 13 Apr 2023 10:00 WIB
bnn tasikmalaya
Kepala BNN Tasikmalaya (Foto: 20Detik)
Tasikmalaya -

Kepala BNN Tasikmalaya Iwan Kurniawan Hasyim tengah menjadi sorotan publik menyusul beredarnya surat permintaan THR dari BNN kepada PO Bus Budiman. Surat berkop surat BNN dan ditandatangani sendiri oleh Iwan, beredar ke publik dan langsung menuai sorotan negatif.

Rabu (12/4/2023), Iwan menjalani pemeriksaan di BNN Provinsi Jawa Barat terkait masalah itu. Selain itu seluruh pegawai BNN Tasikmalaya juga diperiksa.

Iwan belum lama menjadi Kepala BNN Tasikmalaya, berdasarkan catatan detikJabar, Iwan dilantik menjadi pimpinan lembaga pemberantas Narkoba di Tasik pada 14 November 2022 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Relatif belum lama dia menjabat, namun di masa kepemimpinannya itu Iwan berkali-kali menuai sorotan publik. Berikut segelintir catatan kontroversi sosok Iwan Kurniawan Hasyim sebagai Kepala BNN Tasikmalaya.

1. Didemo Mahasiswa

ADVERTISEMENT

Meski demontrasi hal yang lumrah, namun demonstrasi terhadap lembaga seperti BNN relatif jarang terjadi. Kantor BNN Tasikmalaya pernah didemo aktivis mahasiswa pada Senin (20/3/2023).

Aksi mahasiswa itu berkaitan dengan kasus penyalahgunaan sabu yang menjerat Kepala Bappelitbangda Pemkot Tasikmalaya Andi Abdullah.

Mahasiswa mendatangi kantor BNN, karena dipicu pernyataan Iwan Kurniawan selaku Kepala BNN yang mengaku tidak tahu adanya kasus tersebut. Kendati kasus Andi Abdullah ditangani Polres Tasikmalaya Kota, namun mahasiswa mengaku heran dengan pernyataan Iwan kepada media itu.

Apalagi mahasiswa juga menilai Iwan Kurniawan dengan Andi Abdullah diduga cukup dekat, atau setidaknya saling mengenal. Kedekatan antara Iwan dan Andi, paling tidak dibuktikan dalam rilis di situs resmi BNN Tasikmalaya, yang membeberkan keakraban antara Andi dan Iwan dalam sebuah kegiatan. Saat aksi demonstrasi itu mahasiswa meminta agar Iwan Kurniawan dicopot dari jabatannya sebagai Kepala BNN Tasikmalaya.

Ketika itu Iwan sendiri berdalih bahwa ketika ditanya wartawan dirinya memang belum menerima pemberitahuan secara resmi terkait kasus penyalahgunaan sabu yang dilakukan Andi Abdullah. Sehingga dia mengeluarkan pernyataan tidak tahu.

2. Minta THR ke PO Bus Budiman

Belum genap satu bulan sejak didemo mahasiswa, Kepala BNN Tasikmalaya Iwan Kurniawan Hasyim kembali menuai sorotan. Pada Selasa (11/4/2023), surat permintaan THR dari BNN Tasikmalaya kepada PO Bus Budiman beredar ke publik.

Ironisnya surat itu diduga resmi dikeluarkan BNN, karena menggunakan kop surat BNN dan ditandatangani oleh Iwan Kurniawan. Secara jelas BNN meminta bantuan kepada perusahaan bisnis transportasi tersebut.

"Kami segenap keluarga besar Badan Narkotika Nasional Kota Tasikmalaya mohon partisipasi dan apresiasi bapak/ibu/ saudara untuk membantu berupa THR maupun paket lebaran untuk 28 anggota di lingkungan BNN Kota Tasikmalaya," bunyi kutipan bagian akhir dalam surat.

Akibat kejadian itu Iwan dan seluruh pegawai BNN diperiksa oleh pihak BNN Provinsi Jawa Barat.

"Kepala BNN dari pagi di Bandung, yang kami tahu masih menjalani pemeriksaan di BNN Provinsi Jawa Barat," kata Sub Koordinator Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Tasikmalaya, Ridwan Juniarsa, Rabu (12/4/2023).

Ridwan juga menambahkan bahwa hari ini pihaknya kedatangan BNN Pusat dan Provinsi Jawa Barat. Petugas dari BNN RI itu melakukan pemeriksaan terhadap seluruh anggota BNN Tasikmalaya.

"Tadi juga kami kedatangan BNN RI, mereka melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dari anggota BNN Tasikmalaya atas heboh surat permintaan THR itu," kata Ridwan.

Dia menambahkan semua pegawai mengaku sangat terpukul dengan perilaku Kepala BNN itu. Karena akibat perbuatan meminta THR ke pihak swasta itu, seluruh anggota BNN Tasikmalaya menanggung malu atas persepsi negatif masyarakat.

"Kami sebagai pegawai secara keseluruhan sangat terpukul dan sangat tidak kami harapkan terjadi seperti ini. Kami menanggung beban tersendiri akibat kejadian ini," sesal Ridwan.

Dia menambahkan para pegawai BNN Tasikmalaya sama sekali tidak tahu dan tak pernah diberi tahu ikhwal pengiriman atau rencana permintaan THR itu.

"Sama sekali tidak ada (rapat) dan kami tidak tahu, kalau dilihat dari klarifikasi Kepala BNN Tasikmalaya itu kesalahan yang dilakukan pribadi sendiri," kata Ridwan




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads