Senin (3/42023), menjadi awal pekan yang mencekam di Jalan RE Martadinata Kabupaten Kuningan, Jabar. Mobil dinas Bupati Kuningan Acep Purnama terlibat kecelakaan maut. Dua nyawa melayang, seorang korban terluka.
Pasangan suami-istri (pasutri) bernama Jamaludin (38) dan Ilah Kustilah (38) asal Desa Mekarmukti, Kecamatan Sindang Agung, Kabupaten Kuningan, tewas dalam kecelakaan yang melibatkan mobil dinas bupati. Keduanya tewas di lokasi kejadian.
Sejumlah saksi mengungkapkan detik-detik kecelakaan maut tersebut, seperti yang disampaikan pasutri bernama Ali (42) dan Leni (40). Warga Desa Padarek, Kabupaten Kuningan. Kala itu, keduanya berada di lokasi kejadian,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mata keduanya menyaksikan mobil dinas berpelat E 888 Y oleng ke kanan. Mobil ini melaju dari arah Luragung menuju Kuningan Kota. Seketika, saat mobil oleng langsung menghantam sepeda motor yang terparkir di depan toko. Hingga pada akhirnya mobil tersebut menabrak bengkel las.
"Mobilnya tiba-tiba oleng ke kanan, terus nabrak," kata Ali.
Motor miliknya yang terparkir di halaman toko juga ikut tertabrak. Ali menduga sopir mobil dinas tersebut sedang mengantuk. Selain menabrak motor, mobil milik orang nomor satu di Kuningan ini juga menabrak pasutri Jamaludin dan Ilah Kustilah, dan korban bernama Endra terluka berat.
Polisi langsung beregrak, Kasatlantas Polres Kuningan AKP Vino Lestari Vino menjelaskan dua korban yang meninggal dunia datang dari arah belrawanan mobil melaju. Sehingga ketika mobil dinas bupati Kuningan itu keluar jalur, keduanya langsung tertabrak.
"Untuk di TKP ditemukan lima kendaraan roda dua. Empat di antaranya ditabrak saat parkir, kemudian satu yang sedang berjalan. Yang berjalan inilah yang mengakibatkan dua korban dunia," ujar Vino.
Kepoplisian menyebut kecelakaan itu disebabkan karena kelalaian sopir. Polisi akhirnya menetapkan sopir mobil dinas bupati Kuningan berinisial UK (47) sebagai tersangka dalam insiden kecelakaan maut di Jalan RE Martadinata.
"Hasil olah TKP, driver ditetapkan sebagai tersangka. Karena yang bersangkutan keluar dari lajurnya, sehingga menyebabkan kecelakaan," kata Vino.
Pengecekan kondisi mobil juga dilakukan. Hasilnya, kendaraan berpelat E 8888 Y itu laik jalan. Meskipun mobdin berjenis Toyota Hilux double cabin tersebut aman dikendarai, namun mobil ini tidak patuh uji kelaikan kendaraan atau KIR.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kuningan, M Mutofid menyebut mobdin yang ditumpangi Bupati Kuningan Acep Purnama sering dicek kondisinya dan diservis berkala. Namun, untuk uji kelaikan kendaraan terakhir dilakukan pada 2021.
Meskipun tak taat uji KIR, Mutofid memastikan mobdin Bupati Kuningan dalam kondisi baik. Artinya, insiden maut yang sampai menewaskan sepasang suami-istri itu murni karena human error.
"Secara berkala servis dan tadi oleh tim kami, memang laik jalan. Hanya untuk uji KIR ada sedikit keterlambatan," kata Mutofid.
"Terakhir (diuji) terdata tahun 2021. Idealnya enam bulan sekali. Cuman kalau kendaraan kemarin kan kendaraan dinas double cabin, jarang digunakan untuk angkutan barang. Saya kira baik uji KIR dan pengecekan berkala tidak berbeda jauh. Ketika diservis berkala itu insya Allah aman-aman saja," jelasnya.
Korban suami istri yang tewas dalam kecelakaan itu hendak membeli baju lebaran. Kelaurga juga mengaku ikhlas atas insiden tersebut. Hal itu diungkapkan langsung oleh ayahanda mendiang Jamaludin, Jono (61). Kepada detikJabar, ia mengaku ikhlas atas nasib tragis yang menimpa Jamaludin dan Ilah Kustilah.
Bagi Jono musibah kelam itu terjadi teramat cepat. Mengingat, kedua korban sempat mengantarkan anak bungsunya pulang ke rumah. Kemudian pergi lagi untuk mencari baju Lebaran sang anak.
"Tadinya mau beli baju Lebaran. Nggak lama kemudian datang lagi. Anaknya tidak dibawa. Kembali lagi ke toko baju, setelah itu saya dapat kabar kecelakaan," kata Jono kepada detikJabar di rumah duka Desa Mekarmukti, Kuningan, Selasa (4/4/2023) siang.
Awalnya, Jono mengira insiden yang dialami anak dan menantunya itu hanyalah kecelakaan biasa. Namun usai melihat kondisi korban, ia akhirnya tersadar bila keduanya sudah tak bernyawa. "Setelah melihat kondisi anak yang begitu, saya nggak tahu. Tiba-tiba saya sudah di rumah lagi. Mungkin saya nggak sadarkan diri," tuturnya.
Bupati Kuningan Acep Purnama datang ke rumah duka pada Senin malam. Kehadiran Acep kemarin, dalam rangka takziah dan berbelasungkawa atas meninggalnya pasutri yang tertabrak mobil dinas miliknya.
Acep akan menjamin masa depan ketiga anak korban. Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas terjadinya insiden maut tersebut. "Saya berjanji akan ikut membantu. Di antaranya akan menyekolahkannya," kata Acep.
(sud/yum)