Buka bersama atau yang populer disebut bukber sudah menjadi tradisi setiap bulan Ramadan, khususnya di Indonesia. Momen ini biasanya menjadi ajang reuni bersama teman-teman dari sekolah atau komunitas.
Kebersamaan saat makan memang dianjurkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Walau demikian, ternyata ada hal yang harus diperhatikan agar pahala berpuasa kita agar tidak hilang gegara bukber.
Berikut ini pandangan Islam mengenai buka puasa bersama, sebagaimana dikutip dari detikFood.
1. Diajarkan oleh Rasulullah SAW
Rasulullah SAW memang menganjurkan untuk buka puasa bersama. Hal ini diterangkan lewat sebuah hadis Riwayat Abu Dawud yang menyebutkan:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para sahabat Nabi Muhammad SAW bertanya, 'mengapa makan tidak kenyang?' Kemudian, Nabi balik bertanya, 'Apa kalian makan sendiri?' Para sahabat menjawab, 'iya',".
Nabi Muhammad SAW pun menjawab, "Makanlah kalian bersama-sama dan bacalah basmalah. Maka Allah SWT akan memberikan berkah kepada kalian semua,".
2. Rasulullah SAW Tak Pernah Makan Sendiri
Sahabat Rasulullah SAW menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah makan sendiri. Kebiasaan makan Nabi ini dibahas oleh Ustaz Wahyul Afif Al Ghaifiqi seperti yang dikutip dari CNN Indonesia (18/05/19).
Ustaz Wahyul menjelaskan bahwa dengan makan bersama ada banyak keberkahan yang meliputi rasa kebersamaan dan menjadi silaturahmi. "Ada kebersamaan, rasa syukur, silaturahmi dan interaksi atau komunikasi langsung antar manusia," ujar Ustaz Wahyul.
3. Buka Puasa Bersama bukan Termasuk Ibadah
Buka puasa bersama memang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW mengingat kebiasaan nabi yang tak pernah makan sendiri. Namun, perlu digarisbawahi bahwa buka puasa bersama itu tidak diwajibkan.
Artinya, buka puasa bersama bukan termasuk ibadah dan tidak boleh diyakini sebagai ibadah. Ini sesuai dengan fatwa Syaikh Ibnu Baz berdasarkan firman Allah SWT, "..Tidak ada halangan bagi kamu makan bersama-sama mereka atau sendirian," (QS. An Nur: 61).
Dilansir dari Muslimah Daily, fatwa tersebut mengatakan bahwa buka puasa bersama hendaknya hanya dilakukan untuk puasa wajib saja atau saat bulan suci Ramadan.
Jika buka puasa bersama dilakukan saat menjalankan puasa sunnah, maka hukumnya dimakruhkan karena khawatir menjadi riya' atau ingin dilihat orang lain dan juga sum'ah atau ingin didengar orang lain.
4. Buka Puasa Bersama Bisa Menghilangkan Pahala
Buka puasa bersama yang penuh keberkahan bisa berbalik menghilangkan keberkahan tersebut jika momen tersebut dirusak dengan selingan hal yang dilarang oleh Allah SWT.
Misalnya jadi ajang untuk ghibah atau membicarakan keburukan orang lain. Selain itu, bisa kamu melewatkan waktu salat maghrib. Atau bisa juga karena tidak menyegerakan berbuka lantaran masih sibuk antre makanan.
Artikel ini telah tayang di detikFood dengan judul Buka Puasa Bersama Bisa Hilangkan Pahala, Perhatikan 4 Hal Penting Ini
(yum/yum)