Paryanto (53) warga Kabupaten Sukabumi menjadi salah satu dari belasan korban kesadisan dukun pengganda uang Slamet Tohari alias Mbah Slamet asal Banjarnegara, Jawa Tengah. Dia diduga dibunuh dengan cara diracun dan dikubur di ladang dalam keadaan hidup.
Sebelum korban tak sadarkan diri, ternyata Paryanto masih sempat menceritakan kondisinya melalui rekaman suara aplikasi perpesanan. Pesan suara itu dikirimkan kepada anak perempuannya pada Kamis (23/3/2023) pukul 00.45 WIB. Dalam pesan yang diterima detikJabar, suara parau Paryanto terdengar hingga nyaris seperti berbisik.
Paryanto mulanya membagikan lokasi kediaman dukun Tohari. Dia juga meminta anaknya untuk datang ke Banjarnegara jika dalam kurun waktu tiga hari tak pulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Takut ayah mati ini sharelock Pak Slamet. Misal ayah nggak ada kabar sampai hari Minggu, langsung saja ke lokasi bersama aparat ya," kata Paryanto seperti dalam potongan pesan yang diterima detikJabar, Rabu (5/4/2023).
Kemudian, dalam pesan suara yang diperdengarkan anaknya GE, Paryanto menuturkan, jika ia ketakutan. Selain itu dia juga menceritakan sempat berada di hutan dengan kondisi tak sadar.
"Ini waspada saja takutnya ayah kan namanya nggak punya teman, nggak punya rekan-rekan yang ayah percaya lagi, pokoknya ayah agak sedikit ngeri, apalagi tadi di hutan, ayah nggak sadar, bawaannya ngantuk mulu," sambung Paryanto.
Potongan pesan itu menjadi dasar GE untuk mencurigai kondisi ayahnya. Menurutnya, saat itu ayahnya dalam kondisi terancam. Meski diminta untuk menunggu hingga Minggu (26/3), keluarga memutuskan untuk berangkat ke Banjarnegara pada Jumat (24/3) sore.
"(Tahu dari mana terancam?) karena dari suaranya, dari vn itu. Terus bilangnya, kalau ayah nggak ada kabar sampai hari Minggu, kalau belum pulang sampai hari Minggu bawa aparat ke sini, dari situ langsung berangkat ke lokasi," kata GE.
Keluarga menyerahkan proses hukum ini pada pihak kepolisian. Pihaknya berharap, tersangka dapat dihukum setimpal. "Saya juga pengen hukumannya setimpal sama seperti apa yang pelaku lakukan ke ayah saya," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, korban tewas serial killer Slamet Tohari (45) alias Mbah Slamet dukun pengganda uang di Banjarnegara bertambah. Polisi mengungkap saat ini total ada 12 korban tewas dari aksi sadis Mbah Slamet.
(iqk/iqk)