Sejumlah peristiwa mewarnai pemberitaan di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Selasa (4/4/2023). Mulai dari jejak terakhir warga asal Sukabumi bernama Paryanto (53) yang menjadi korban dukun pengganda uang asal Banjarnegara, Slamet Tohari (45) alias Mbah Slamet, hingga momen horor kecelakaan maut mobil dinas Bupati Kuningan yang menewaskan pasangan suami-istri (Pasutri).
Berikut rangkuman Jabar Hari Ini:
Jejak Terakhir Korban Dukun Pengganda Uang
Satu warga asal Sukabumi teridentifikasi menjadi korban pembunuhan berantai atau Serial Killer dukun pengganda uang Slamet Tohari alias Mbah Slamet di Banjarnegara, Jawa Tengah. Korban bernama Paryanto (54) kini sudah dikebumikan di TPU Selamanjah, Batununggal, Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelusuran detikJabar, korban pernah menetap di di Kampung Pasar, Desa Karang Tengah, Kecamatan Cibadak terakhir kali pada 2021 silam. Warga pun baru mengetahui Paryanto tewas dibunuh setelah ramai kabar yang diterima aparat desa setempat.
"Dapat kabar meninggal kemarin sore anak saya ada temannya kirim pesan terus dilihatin, katanya abang (panggilan korban) meninggal. Terus semalam jam 23.00 WIB bu RT ke rumah, nanyain karena dia baru menjabat bertanya siapa Paryanto," kata Yatno, warga setempat, Selasa (4/4/2023).
Yatno sendiri adalah mantan ketua RT 1 RW 3 di kampung setempat, dia mengenal dengan baik sosok Paryanto. Terakhir bertemu, saat itu dia hanya menilik bekas rumah dan mobil limosin miliknya yang kini dibiarkan rusak.
Korban Paryanto dikaruniai dua anak, pertama perempuan dan kedua laki-laki. Meskipun sudah lama pindah, Paryanto masih menggunakan identitas KTP dengan alamat yang lama. Bahkan Kartu Keluarga (KK), masih di alamat mertuanya itu di Cibadak, Sukabumi.
Namun, tempat tinggal Paryanto dengan mertuanya kini sudah nyaris rata dengan tanah. Menurut warga, semenjak dikosongkan rumah itu tidak terurus. Yatno bahkan menanam sayuran di area tanah tersebut.
"Ini kan di lokasi lingkungan warga daripada tidak terurus saya tanami sayuran. Asalnya rumah biasa, hanya karena mertuanya pindah, Paryantonya juga pergi akhirnya kosong lama, ambruk sendiri akhirnya. Kemudian inisiatif dibersihkan," tutur Yatno.
Meski mengenal korban, warga menilai sosok Paryanto sebagai orang yang misterius. Meski dikenal ramah tidak ada satupun warga yang mengetahui pekerjaan pria tersebut.
Terkuaknya Profesi Ayah di Sumedang Setelah Penemuan Senjata M/45
Seorang warga asal Sumedang menyerahkan senjata buatan Swedia peninggalan ayahnya yang diketahui adalah seorang pejuang TNI AD saat melawan DI/TII. Jenis senjatanya adalah Pistol Mitraliur M/45 dengan kaliber 9 mm.
Dikutip dari berbagai sumber, senjata api jenis Pistol Mitraliur muncul pada akhir perang dunia I. Senjata ini menggabungkan kemampuan menembak serupa senjata mesin dengan isi amunisi pistol.
Kala itu, beberapa negara yang memproduksi senjata jenis ini dengan beragam namanya, di antaranya Italia (villar perosa), Jerman (Bergmann MP18), Amerika (Thompson), Inggris (Lanchester), Uni Soviet (PPD-34), dan beberapa negara lainnya.
Di Indonesia sendiri, Pistol Mitraliur mulai populer pada saat perang kemerdekaan. Pistol Mitraliur yang banyak dipakai, satu di antaranya adalah Pistol Mitraliur Carl Gustaf M/45 buatan Swedia.
Senjata inilah yang diserahkan oleh warga Sumedang bernama Nuryana. Senjata tersebut diketahui merupakan peninggalan almarhum ayahnya yang kemudian diketahui sebagai pejuang TNI AD yang bergerilya melawan DI/TII.
Dilansir dari https://weaponsystems.net yang dipindai pada Senin (3/4/2023) malam, di sana disebutkan bahwa Carl Gustav m/45 adalah senapan sub mesin pada era Perang Dunia 2 yang berasal dari Swedia. Senjata tersebut dikembangkan pada akhir Perang Dunia 2 yang dibuat dengan menerapkan teknik baru sebagai cara mengurangi biaya produksi.
Ciri khas dari senjata ini memiliki pegangan belakang yang dilapisi kayu. Sementara pegangan depannya bertumpu pada sebuah magasen tempat di mana peluru bersemayam.
Carl Gustaf M/45 mampu menembakkan peluru kaliber 9 mm dengan putaran magasen antara 24 sampai 36 putaran. Tembakan itu sepenuhnya otomatis dengan laju tembak pada kisaran 600 rpm. Inilah yang membuatnya mudah dikendalikan dengan jarak tembak paling efektif pada kisaran 200 meter.
Carl Gustav buatan Swedia ini telah diekspor ke berbagai negara. Kala itu, senjata ini pun diproduksi di negara Mesir dengan di bawah lisensi.
Namun seiring berjalannya waktu, senjata ini pun pada akhirnya tergantikan oleh senapan mesin serbu yang lebih modern, salah satunya adalah MP5 (keluarga pistol mitraliur yang diproduksi oleh perusahaan senjata asal Jerman pada tahun 1960-an).
Sementara itu, Danrem 062/TN Kolonel Inf Asep Sukarna memaparkan, senjata tersebut adalah senjata standar TNI AD dan digunakan pada waktu dulu termasuk pada saat melawan DI/TII.
"Ini jenis senjata PM Mitraliur M/45, ini senjata standar TNI, ini digunakan pada saat dulu, pada saat DI/TII pun menggunakan ini," ungkap Asep kepada detikJabar, Senin (3/4/2023).
Wanti-wanti Pakar ITB soal Mudik Lewat Tol Cisumdawu
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyambut baik rencana pengoperasian Tol Cisumdawu yang bakal berfungsi penuh mulai 15 April 2023, atau sepekan sebelum Hari Raya Idul Fitri.
Operator Tol Cisumdawu (Cileunyi - Sumedang - Dawuan) PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) saat ini masih melakukan penyelesaian sisa pembangunan jalan tol ini.
Pakar transportasi dari ITB R Sony Sulaksono Wibowo memberikan sejumlah catatan khususnya untuk pembangunan seksi 4 dan 5, jika ruas jalan Tol Cisumdawu difungsikan pada mudik lebaran tahun ini.
"Infrastruktur (pembangunan seksi) 4 dan 5 itu didominasi jembatan, jadi kalau berfungsi sebagai fungsional harus lebih hati-hati warga, biasanya kalau fungsional tidak dibuka pada saat hujan atau malam hari, apalagi seksi 4 dan 5 cukup berbahaya dioperasikan di malam hari karena lampu tidak ada dan mayoritas merupakan jembatan," kata Sony dihubungi detikJabar via sambungan, Selasa (4/4/2023).
"Buat masyarakat harus lebih hati-hati penggunaan Tol Cisumdawu khususnya yang bagian seksi 4 dan 5," tambahnya.
Dalam mudik ini, Sony juga menyebut jangan berharap saat perjalanan mudik tidak ada macet. Menurutnya, macet pasti saja terjadi.
"Kita berpendapat yang namanya mudik pasti macet, jadi tidak mungkin manajemen lalu lintas yang dilakukan baik Kementerian Perhubungan, Korlantas itu akan menghilangkan kemacetan, itu enggak (bisa) karena jumlahnya sangat banyak," ungkapnya.
Begitupun di Tol Cisumdawu dan Tol JORR 2 yang direncanakan difungsionalkan di mudik lebaran tahun ini.
"Kalau pun dilakukan one way dari barat ke timur, kan yang fungsional itu Cisumdawu dan JORR 2 tetap kemacetan pasti akan terjadi. Jika Cisumdawu bisa dibuka seksi 4 dan 5 fungsional itu akan membantu. Tapi jangan berharap macetnya hilang, ini penting, mindset pemudik pun harus punya mindset untuk siap macet, karena kalau tidak siap macet begitu macet pasti akan ngomel buat tidak nyaman," ungkapnya.
Sony ingin fokus pemerintah saat ini kepada keselamatan masyarakat yang akan melakukan mudik. "Sekarang mudik harus terselenggara selamat. Pemerintah dalam hal ini fokus pada keselamatan jangan fokus agar macetnya hilang, kalau pun ada pengendalian kemacetan," jelasnya.
Sony menyebut, macet tidak dapat dihilangkan, tapi dapat diminimalisir. Misalnya dengan melakukan penertiban di titik-titik yang berpotensi menimbulkan penyumbatan arus lalu lintas.
"Kemacetan yang ada itu, menjaga jangan terlalu lama atau penyebab kemacetannya dieleminasi misalnya pasar tumpahnya, hambatan penyempitan di luar tol yang tidak boleh dilupakan penyempitan akibat aktivitas warga di jalan nasional perlu dirapihkan sehingga kemacetan yang terjadi itu bisa terkendali. Hilang tidak, tapi terkendali," tuturnya.
Sony juga menyoroti terkait rest area, seperti di jalur Pantura, Sony menilai rest area tidak didesain untuk menampung pemudik yang ingin beristirahat panjang. Pasalnya, ia melihat hampir semua rest area dari Cikampek lebih menyajikan kuliner atau tempat makan.
Untuk rest area, Sony juga mengatakan di hari normal pun kebutuhan parkir tidak mencukupi, misalnya weekend Jumat-Sabtu dari barat ke timur, pasti tak cukup rest areanya.
"Itu di weekend biasa, ini mudik yang di mana eskalasi kendaraannya luar biasa yang jumlahnya bisa sampai 10 kali dari yang bisa. Harusnya rest arena didesain lahan parkirnya setengah dari kapasitas, itu baru cukup, cuman sekarang tidak," ujarnya.
Sony menambahkan, pemudik disarankan jika hendak beristirahat disarankan untuk keluar dari jalur tol terlebih dahulu, setelah istirahat selesai perjalanan bisa dilanjutkan dengan kembali memasuki jalur tol.
"Beristirahat keluar jalan tol bagus dan efisien daripada bertahan di rest area yang lahan parkirnya terbatas, malah bikin macet," pungkasnya.
Eks Walkot Cimahi Minta Dibebaskan di Kasus Suap
Mantan Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna membacakan pledoi atau nota pembelaan atas kasus suap yang menyeretnya. Ajay memohon dan meminta Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Bandung untuk membebaskannya dari semua dakwaan serta tuntutan perkara suap tersebut.
"Kepada Majelis Hakim Yang Mulia, yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara ini, saya mohon yang seadil-adilnya dapat membebaskan saya dari semua dakwaan dan tuntutan ini," kata Ajay saat membacakan pledoi atau nota pembelaannya, Selasa (4/4/2023).
Ajay telah didakwa menyuap penyidik KPK nonaktif AKP Stepanus Robin Pattuju atau AKP Robin sebesar Rp 500 juta. Suap tersebut dilakukan Ajay terkait penyelidikan yang dilakukan KPK di wilayah Bandung Raya.
Namun dalam nota pembelaannya, Ajay mengaku selama menjabat sebagai Wali Kota Cimahi, ia tak pernah terlibat korupsi. Bahkan, Ajay menegaskan tidak pernah punya niat untuk melakukan korupsi dan memperkaya diri sendiri.
"Keluarga besar tidak ada berbuat apa-apa, mereka hanya menangis dalam sujud sambil mendoakan saya dapat pertolongan dari Allah SWT. Semoga amal jasa Kakim Yang Mulia dalam tuntutan cahaya dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, dapat membebaskan saya dari dakwaan dan tuntutan penuntut umum," ucap Ajay menambahkan.
Ajay kembali meminta hakim untuk membebaskannya dari semua dakwaan suap tersebut. Ia berharap majelis hakim bisa membebaskannya terutama dalam tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK.
"Maka oleh karena itu, saya mengetuk pintu keadilan dari Yang Mulia Majelis Makim untuk memberikan saya keadilan di atas perilaku tidak adil yang saya alami dan saya rasakan selama ini. Serta saya memohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia untuk membebaskan saya dari semua dakwaan dan tuntutan Jaksa Penuntut Umum," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Ajay dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi. Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK telah membacakan tuntutan untuk Ajay pada Selasa (28/3/2023).
Dalam tuntutannya, Jaksa KPK menyatakan Ajay bersalah melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a UU RI No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU RI No 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP sebagaimana dakwaan pertama.
Ajay juga dituntut pidana dalam Pasal 12B UU RI No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU RI No 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 65 ayat (1) KUHP, sebagaimana dakwaan kedua.
Jaksa KPK pun menuntut Ajay dengan hukuman 8 tahun kurungan penjara. Ajay turut didenda Rp 200 juta subsidiair 6 bulan dalam kasus tersebut.
"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Ajay Muhammad Priatna berupa pidana penjara selama 8 (delapan) tahun, dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan dan pidana denda sebesar Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) subsidiair 6 (enam) bulan kurungan, dengan perintah supaya terdakwa tetap ditahan," tulis pengumuman tuntutan di SIPP PN Bandung.
Selain pidana, Jaksa KPK juga menuntut pencabutan hak politik untuk Ajay. Jaksa meminta hakim untuk mencabut hak Ajay untuk dipilih dalam kontestasi politik selama 5 tahun.
"Menjatuhkan hukuman tambahan kepada terdakwa Ajay Muhammad Priatna berupa pencabutan hak untuk dipilih dalam jabatan publik selama 5 (lima) tahun sejak selesai menjalani pidana."
Momen Horor Kecelakaan Maut Mobil Bupati Kuningan
Kecelakaan maut mobil Bupati Kuningan Acep Purnama di Jalan RE Martadinata, Sindang Agung, Senin (3/4/2023) kemarin, merenggut nyawa pasangan suami-istri (pasutri) bernama Jamaludin dan Ilah Kustilah. Keduanya menghembuskan nafas terakhir di lokasi kejadian.
Kecelakaan hebat yang melibatkan mobil Bupati Kuningan berpelat nomor E 8888 Y tersebut juga mengejutkan masyarakat sekitar. Tak terkecuali warga yang sedang berbelanja di toko pakaian dekat lokasi kejadian.
Misalnya saja pasutri bernama Ali (42) dan Leni (40). Warga Desa Padarek, Kabupaten Kuningan ini kebetulan berada di lokasi kejadian karena tengah berbelanja.
Sang suami Ali mengaku sepeda motor miliknya ikut tertabrak mobil dinas bupati. Sebab, kala itu kendaraannya tengah terparkir di halaman depan toko.
Ali menyaksikan secara langsung petaka maut itu. Menurutnya saat melaju dari arah Luragung menuju Kuningan Kota di Jalan RE Martadinata, Sindang Agung, mobil dinas bupati tiba-tiba oleng ke kanan dan langsung menghantam sepeda motor yang terparkir di depan toko. Hingga pada akhirnya mobil tersebut menabrak bengkel las.
"Mobilnya tiba-tiba oleng ke kanan, terus nabrak," kata Ali kepada wartawan, Senin kemarin.
Motor miliknya yang terparkir di halaman toko juga ikut tertabrak. Ali menduga sopir mobil dinas tersebut sedang mengantuk.
Sementara itu sang istri Leni menyebut, kondisi dirinya dan Ali baik-baik saja. Artinya, nasib keduanya tak semalang Jamaludin serta Ilah Kustilah yang tewas tertabrak.
Leni membeberkan sedikit bagaimana momen mencekam itu terjadi. Saat asyik memilih barang yang hendak dibeli, tiba-tiba mobil dinas bupati menabrak sepeda motor miliknya.
Untungnya Ali sudah masuk ke dalam toko. Sebab bila tidak, dia mungkin akan terluka. "Tadinya suami saya nggak mau masuk, terus saya paksa akhirnya ikut ke dalam toko. Saya lagi pilih-pilih pakaian," tutur Leni.
Leni mengaku bersyukur suaminya tidak terluka dalam insiden ini. Meski begitu, dirinya sangat terkejut saat mobil dinas bupati Kuningan tiba-tiba menghantam sepeda motornya.
"Untung suami sudah nggak duduk di motor. Saya kaget teriak waktu itu," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, mobil dinas Bupati Kuningan Acep Purnama menabrak pemotor di Jalan RE Martadinata, Sindang Agung, Senin (3/4/2023) kemarin. Berdasarkan data dari Satlantas Polres Kuningan, peristiwa tersebut tak hanya menewaskan pasutri. Melainkan membuat satu korban bernama Endra Wijaya mengalami luka berat pada bagian kepala dan patah tulang kaki kanan.