Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) usai ditemukannya kasus polio pada anak berusia 4 tahun di Kecamatan Mani'is, Purwakarta.
Penyebaran polio yang terbilang mudah dan cepat berdampak membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melakukan antisipasi.
Pencegahan dilakukan dengan wajib vaksin pada 180.075 anak. Pemerintah mengimbau bahwa vaksin ini harus dilakukan sebab polio hingga kini belum ada obatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kota Bandung sudah ditarget untuk tracing dan vaksin ke 180.075 anak, itu rentang usia 0-5 tahun wajib vaksin polio. Polio ini disebabkan oleh virus polio, kalau sudah kena enggak ada obatnya selain terapi karena kenanya saraf. Jadi itu pengobatan seumur hidup yang kemungkinan besar enggak sembuh, akan ada kecacatan terus," ujar Anhar Hadian Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, ditemui di Balai Kota Bandung Senin (3/4/2023).
Ia menjelaskan bahwa Vaksin sudah disebarkan ke seluruh puskesmas. Ada 4.500 vial dan 1 vial bisa untuk 40-50 anak, sehingga jika diambil angka maksimalnya bisa sampai 200.000 anak yang divaksin.
Anhar pun mewanti-wanti masyarakat agar paham akan penyebab dan tanda-tanda polio. Menurutnya, seluruh warga harus mulai membuang sampah pampers dengan benar.
"Virus polio itu fecal oral. Oral itu mulut, fecal itu feses. Tinja orang kena polio masuk ke mulut orang yang sehat. Ini bisa dari aliran air yang terkontaminasi karena lingkungan yang buruk, sanitasi yang jelek mencemari air dan makanan. Nah yang menarik, desa Mani'is itu sudah ODF. Tapi kata ahli jangan-jangan mereka enggak apik soal pampers. Pampersnya mah hese (susah) nyak, makanya pampers itu tidak dibuang sembarangan. Harus dibersihkan (bilas) dulu di kloset biar ke septitank," kata Anhar.
Sayangnya, tanda-tanda polio meskipun terbilang mudah dideteksi namun langsung pada tahap yang rumit untuk ditangani, yakni kelumpuhan.
"Tanda-tandanya lumpuh layuh. Misal ada anak di bawah 10 tahun naik sepeda jatuh terus lumpuh, itu masuk suspect polio. Enggak tahu itu jatuh dulu baru lumpuh atau lumpuh dulu baru jatuh, bisi we nuju (bisa saja) sepedaan lumpuh terus jatuh. Tapi harus lumpuh layuh pada kaki," ucapnya.
Anhar menjelaskan bahwa jika ditemukan ada suspect polio maka akan dilakukan tes laboratorium lebih jauh.
"Polio itu terkait gangguan syaraf jadi kalau ada kelumpuhan kami akan curiga polio. Kemudian dibuktikan sample fesesnya. Biasanya kalau sudah parah kakinya jadi kecil," ucap dia.
Maka, Anhar mengimbau agar mulai hari ini warga dan balita bisa datang ke posyandu, puskesmas, atau fasilitas kesehatan terdekat untuk memperoleh vaksin yang diadakan pada periode 3-17 April 2023.
(aau/yum)