KLB Polio, Jabar Siapkan 3,9 Juta Dosis Vaksin untuk Balita

KLB Polio, Jabar Siapkan 3,9 Juta Dosis Vaksin untuk Balita

Bima Bagaskara - detikJabar
Jumat, 31 Mar 2023 20:46 WIB
Polio vaccine vial
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/anilakkus).
Bandung -

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) polio usai temuan satu kasus di Kabupaten Purwakarta. Untuk itu, 3,9 juta dosis vaksin disiapkan oleh Pemprov Jabar guna menekan angka kasus polio.

Dedi Supandi, Asisten Daerah Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Barat mengatakan, 3,9 juta dosis vaksin polio sudah mulai disebar ke 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Nantinya vaksin itu akan diberikan kepada bayi berusia 0-59 bulan.

"Vaksin hari ini juga sudah dikirim dari Biofarma, termasuk juga sosialisasi dengan kabupaten kota sudah kita lakukan. Target yang keluar dari keputusan menteri juga sudah di 3,9 juta dosis yang harus diberikan ke warga Jawa barat dengan usia 0-59 bulan," kata Dedi di Gedung Sate, Jumat (31/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga hari ini, kata Dedi, Kabupaten Bogor jadi daerah dengan cakupan pemberian vaksin polio tertinggi. Sementara Kota Banjar ada di urutan terendah.

"Cakupan yang tertinggi sudah terlihat di Kabupaten Bogor, targetnya sudah hampir di 546 ribu, dan yang terendah di kota Banjar hanya sekitar 12 ribu," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Mulai 3 April 2023 mendatang, dia juga menjelaskan bakal dilakukan vaksinasi massal di posyandu dan puskesmas di seluruh Jawa Barat. Vaksinasi massal ini akan dilakukan hingga 15 April 2023.

"Jadi itu nanti akan ada pemberian tetes berikutnya dan yang lainnya sosialisasi juga sudah Kita lakukan. Jadi pada tanggal 3 April 2023 di tahap pertama sampai tanggal 15 April, seluruh posyandu, puskemas sudah tersalurkan vaksin dan akan dilakukan pemberian sub vaksin polio bagi anak di usia 0-59 bulan," jelasnya.

Satu Kasus di Purwakarta

Penetapan status KLB sendiri dilakukan Pemprov Jabar setelah kemunculan kasus polio di Purwakarta. Dedi menuturkan, temuan itu merupakan keberhasilan Dinas Kesehatan yang gencar melakukan surveilans kasus polio.

"Kejadian yang terjadi di Purwakarta itu sebetulnya adalah sebagai bagian dari gencarnya surveilans keberhasilan yang dilakukan oleh Dinkes Jabar. Jadi pemenuhan target yang dimohon, 2/100 ribu penduduk dengan mengirimkan target sampel itu telah dilakukan," papar Dedi.

Dedi juga mengingatkan kepada masyarakat soal bahayanya polio bagi anak-anak. Kata dia, anak yang terkena polio bisa saja mengalami gangguan saraf hingga lumpuh layu.

"Yang perlu disampaikan ke publik adalah bahaya kaitan dengan kasus polio ini bisa menimbulkan lumpuh layu termasuk juga kena gangguan saraf dan bisa berdampak kepada tumbuh kembang anak," ujarnya.

(bba/mso)


Hide Ads