Sebanyak 68 rumah di Purwakarta rusak diterjang angin kencang. Selain bangunan rumah, sekolah SD di Purwakarta juga turut jadi korban.
Angin kencang tersebut menerjang wilayah Purwakarta pada Minggu (2/4) sore kemarin. Angin kencang menerjang saat hujan deras mengguyur wilayah Purwakarta bagian selatan.
Rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan itu tersebar di tiga desa, yakni Desa Cibingbin, Desa Sindangpanon dan Desa Bojong Timur Kecamatan Bojong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolsek Bojong Polres Purwakarta Ipda Budiman mengatakan, hujan deras disertai angin kencang itu terjadi sekitar pukul 16.20 WIB. Setidaknya, ada 68 rumah yang rusak akibat kejadian tersebut.
"Kerusakan paling banyak terjadi di Desa Cibingbin. Total ada 37 rumah yang rusak akibat diterjang angin kencang dan tertimpa pohon. Lalu di Desa Sindangpanon ada 28 rumah rusak dan di Desa Bojong Timur ada tiga rumah yang rusak," ujar Budiman, Senin (3/4/2023).
Abah Budiman sapaan akrabnya menyebutkan, bencana alam ini selain merusak bangunan rumah, sekolah hingga bangunan usaha, juga memutuskan aliran listrik hingga warga semalam gelap gulita.
"Sekitar pukul 17.00 WIB, hujan deras dan angin kencang itu menyebabkan pohon tumbang dan merusak rumah warga. Selain itu, ada tiang listrik yang roboh dan sejumlah akses perlintasan ke lokasi terdampak terputus," katanya.
Dalam peristiwa ini, satu orang mengalami luka ringan akibat tertimpa puing bangunan. Korban atas nama Ade (60) sudah mendapat perawatan dan jahitan sebanyak empat jahitan di kepala.
detikJabar yang mendatangi ke lokasi kejadian. Warga tengah bergotong royong membersihkan rumah yang masih rusak parah, mereka merapikan puing-puing hingga mengeluarkan barang-barang rumah untuk di rapikan.
Menurut Neni salah satu warga terdampak mengatakan, angin datang secara tiba-tiba saat wilayahnya di guyur hujan. Terdengar suara gemuruh hingga meluluh lantakkan atap rumahnya.
"Hujan angin nyatu, terus angin itu seperti berbunyi ada krek krek, udah itu jadi sekaligus terjadi hujan angin, atap yang rusak. Saya ke dorong pintu dorong anak keluar," ungkap Neni.
(dir/dir)