Smarttren Ramadan menjadi kegiatan rutin yang digelar berbagai lembaga pendidikan naungan Dinas Pendidikan Jawa Barat. Hal itu juga dilakukan sejumlah siswa tuna rungu di SLB Negeri 2 Indramayu yang mengaji dengan menggunakan bahasa isyarat.
Dalam kegiatan Smarttren Ramadan, para siswa di SLB Negeri 2 Indramayu yang berada di Kelurahan Lemahmekar, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu diajarkan tentang disiplin ilmu agama. Termasuk belajar mengenal huruf Arab dan mengaji Alquran.
Di tengah keheningan, para siswa tampak serius memperhatikan tangan guru yang membimbing untuk mengenal huruf arab dalam buku iqro. Kemudian jemari tangan para siswa tuna rungu juga dengan jelas turut memperagakan setiap hurufnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala SLBN 2 Indramayu Elka Asmartuti menjelaskan bahwa kegiatan rutin ini digelar setiap Ramadan. Dalam pembelajarannya lebih menanamkan nilai budi pekerti kepada para siswa agar bisa diterapkan dalam keseharian.
"Pokonya di bulan Ramadan lebih diintensifkan ke penanaman budi pekerti aja. Dikemas melalui samrttren," ucap Elka Asmartuti kepada detikJabar, Kamis (30/3/2023).
Dalam pengajarannya, pihak sekolah menempatkan sedikitnya 3 guru pembimbing untuk menuntun belajar siswa tuna rungu. Paling tidak, guru memperagakan 3 sampai 5 huruf setiap pertemuan.
Diakui Elka, proses pembelajaran kepada siswa tidak selalu lancar. Sebab, para pengajar dituntut harus bisa menyampaikan materi belajar sesuai kebutuhan para siswa.
"Ada (kesulitan), bahkan hampir sebagian double handicap. Selain tuna rungu kadang tuna grahita juga. Jadi lama untuk memahami. Berbeda ya sama tuna rungu murni yang cenderung lebih cepat," ujarnya.
Elka mencontohkan, progres belajar Fahri salah satu siswa tuna rungu tingkat SD yang sudah bisa mengenal huruf bahkan membaca dalam satu kalimat di buku Iqro.
Baca juga: Noda Besar dalam Sejarah Sepakbola Indonesia |
Selain itu, untuk siswa yang memiliki keterbatasan fisik lain seperti tuna daksa, tuna grahita mereka juga diajarkan membaca dan mengenal huruf Alquran. Khusus siswa tuna netra, mereka diajarkan membaca dengan menggunakan Alquran braile.
Sekedar diketahui, program Smarttren selama bulan Ramadan ini, pihak sekolah juga memberikan bimbingan belajar tentang keagamaan, dan lainnya.
(mso/mso)