Sutendi, Kepala Desa Tarisi, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi menjadi salah satu korban bencana alam banjir bandang yang terjadi pada Rabu (29/30) sore. Tak hanya rumah Sutendi, banjir tersebut juga menghancurkan sebagian badan jalan hingga nyaris terputus.
Sutendi mengatakan, saat hujan deras yang terjadi sejak Rabu (29/30) sore hingga malam, dirinya masih berada di wilayah dinasnya yaitu di Tarisi. Sedangkan rumahnya berada di Desa Bantarkalong.
"Ceritanya kemarin sekitar jam 16:30 saya terima telpon dari tetangga kalau rumah saya kebanjiran," kata Sutendi kepada awak media, Kamis (30/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, kata dia, mulanya ia tidak percaya bahwa banjir telah merendam rumahnya itu. Menurutnya, wilayah itu memang kerap banjir namun hanya luapan sesaat dan tak sampai masuk ke pemukiman.
"Saya tadinya tidak percaya karena sungai ini tidak seberapa besarnya, paling banjir juga sekitar jalan lah," ujarnya.
Akan tetapi, kondisi banjir itu ternyata diperparah oleh tanggul yang ambrol. "Karena mungkin tanggulnya jebol otomatis air naik, terus pas saya cek ke sini betul di dalamnya sudah acak-acakan," katanya.
Baca juga: Geger Mayat Lansia di Indekos Sukabumi |
Akibat bencana tersebut, Sutendi bersama tiga orang anggota keluarga terpaksa harus mengungsi sementara di Desa Tarisi. Menurutnya, kejadian banjir bandang ini merupakan yang pertama kali setelah bertahun-tahun tinggal di Bantarkalong.
"Ini kali pertama, kalau banjir-banjir biasa sering, ini alasannya karena tanggulnya jebol. Di sini empat orang, istri dan anak dua, saya jabat di Desa Tarisi jadi ngungsi ke Tarisi," tutupnya.
(yum/yum)