Berburu takjil lazim dilakukan selama bulan Ramadhan. Namun, tidak jarang peredaran jajanan takjil yang berbahan kimia berbahaya kerap beredar. Masyarakat harus mewaspadai takjil seperti ini.
Antisipasi hal ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tasikmalaya bersama Loka Pom Tasikmalaya mulai melakukan pemeriksaan terhadap sampel makanan takjil di sejumlah pusat keramaian sejak Rabu (29/3/23) serta Kamis (30/3/23). Belasan sampel makanan takjil di Alun-alun Singaparna diperiksa kandunganya.
Sub Koordinator Pengawasan Usaha Makanan dan Minuman, Bidang Pengawasan Pasyankes, Pengawasan Pelayanan Kesehatan dan Tempat Usaha Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tasikmalaya, Yusuf Rifai Romli, menjelaskan sampel makanan yang diperiksa ada 16 jenis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diantaranya kue pukis coklat, pukis ijo, usus goreng, es campur bakso goreng, bakso ikan, siomay, otak-otak, tahu coklat, tahu putih, agar-agar, cincau, cireng ayam dan cireng bakso.
Menurutnya, untuk parameter yang diuji meliputi bahan kimia seperti boraks, formalin, rhodamin B dan methanyl yellow.
"Rencana pemeriksaan selanjutnya berlokasi di kawasan pusat jajanan food court kawasan Cipasung Tasikmalaya Kamis petang ini. Kami bersama LOKA POM Tasik secara mobile melakukan pemeriksaan makanan atau jajanan takjil di tingkat daerah," ujar Yusuf, Kamis (30/3/23).
Pemeriksaan dilakukan, terhadap sampel makanan atau takjil yang populer di masyarakat dan yang dijajakan oleh pedagang. Bahan makanam dengan warna mencolok patut dicurigai mengandung bahan berbahaya. Tingkat kekenyalan makanan juga harus diperhatikan.
"Kita ambil sampel, dari satu lokasi di pilih, makanan takjil tertentu yang dicurigai mengandung bahan kimia tertentu. Ciri-ciri nya bisa dari makanan berwarna," kata dia.
"Pemeriksaan sampel sekitar satu jam hasilnya sudah ada dan selesai. Ketika hasilnya positif mengandung bahan kimia, pedagang dibina dan diberikan penyuluhan," ujarnya.
Jika memang mengandung bahan yang membahayakan maka bisa saja makanan atau jajanan tersebut ditarik dan tidak dijual. Karena jika dikonsumsi dalam waktu jangka panjang akan memberikan dampak negatif bagi kesehatan.
(yum/yum)