Pernah bekerja di perusahaan besar berskala internasional, mendapatkan gaji cukup tinggi, hingga pernah dikuliahkan ke Jepang oleh perusahaan, jadi masa lalu Ahmad Zahrotun (52). Ahmad yang masa mudanya bekerja sebagai penerjemah Bahasa Jepang di salah satu perusahaan di Jawa Barat.
Namun kini ia sudah menjalani pekerjaan baru sebagai sopir Bandung Tour On Bus (Bandros) dalam empat tahun terakhir. Profesi barunya ini memberikan kebahagiaan baginya.
Kepada detikJabar, Ahmad mengaku senang bisa membuat banyak orang senang. Profesi sebagai sopir Bandros tetap disyukurinya, demi menarkahi istri dan kedua anaknya yang saat ini masih berkuliah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya jadi sopir Bandros dari tahun 2018, awal launching bus kedua, hampir mau empat tahun," kata Ahmad kepada detikJabar saat ditemui di kawasan Masjid Al Jabbar, Gedebage, Kota Bandung, Kamis (30/3/2023).
Seperti diketahui, Bandros ini diluncurkan Ridwan Kamil semasa masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung. Bandros ini hadir sebagai salah satu cara meningkatkan keahagiaan warga.
Ahmad pun merasakannya. Sebagai sopir, ia merasa bahagia. Sebab, penumpangnya banyak yang bahagia ketika dibawa berkeliling berbagai titik menarik di Bandung menggunakan Bandros.
"Alhamdulillah, Pak Gubernur bilang meningkatkan tingkat kebahagian warga, jadi indeks kebahagian warga dengan adanya Bandros ini lebih bahagia. Yang jelas saya sendiri ikut bahagia," ungkap Ahmad.
Meski status saat ini berstatus karyawan kontrak, warga Buahbatu, Kota Bandung ini mengaku tetap bahagia. Sebab setidaknya ia masih tetap produktif di usianya yang sudah menginjak setengah abad.
"Senang, alhamdulillah, niatnya ingin happy-in orang, tapi kan aku juga ingin happy," tuturnya.
Dalam perbincangan itu, Ahmad mengungkap betapa besarnya rezeki yang diberikan Sang Pencipta. Pensiun dini di perusahaannya dan saat ini bekerja sebagai sopir Bandros, penghasilannya jelas jauh lebih kecil. Akan tetapi, Ahmad tetap bersyukur.
Bahkan, ia merasakan ada kemudahan tersendiri di tengah pendapatan yang tak seperti dulu. Salah satu yang dirasakan adalah kemudahan menguliahkan anaknya.
Hasil pernikahan dengan sang istri, Andreas (50), ia dikaruniai dua anak, yaitu Klevin Andara (21) dan Vanesa Indira (18). Keduanya masih kuliah dan mereka mendapatkan beasiswa.
Baca juga: Berburu Sepeda Bekas di Malabar Bandung |
"Anak masih kuliah, yang besar semester 5 di Halim Sanusi dan yang bugsu di STIE Bagasasi baru masuk. Alhamdulillah, karena Allah tahu bapaknya usahanya seperti ini, dua-duanya beasiswa," tutur Ahmad.
"Di sana (pekerjaan lama) alhamdulillahnya uang besar, pada saat sudah tua kerja gini, Tuhan beri keringanan kasih anaknya pintar dan dapat beasiswa. Alhamdulillah cukup," pungkasnya.
(wip/orb)