Penyebab Sakitnya Tersayat Pinggiran Kertas

Kabar Internasional

Penyebab Sakitnya Tersayat Pinggiran Kertas

Tim detikEdu - detikJabar
Minggu, 26 Mar 2023 20:00 WIB
ilustrasi luka di tangan
Ilustrasi. (Foto: Thinkstock)
Jakarta -

Saat seseorang tersayat oleh pinggiran kertas, rasa sakit biasanya langsung dialami. Mau tahu mengapa rasanya sakit?

Dilansir dari detikEdu, kaget yang diikuti nyeri adalah respons pertama yang dirasakan ketika kita tersayat selembar kertas. Tanpa disadari, sayatan itu menimbulkan luka yang sangat kecil.

Kok bisa ya selembar kertas yang tipis membuat kita merasa sakit? Itu ternyata berkaitan dengan anatomi jari manusia dan tekstur kertas itu sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut laman Live Science, tangan dan jari manusia ternyata sangat sensitif terhadap rasa sakit dan tepian kertas. Meski terlihat halus, tepian kertas pada dasarnya bergerigi.

Sementara tangan dan jari manusia memiliki sel saraf yang sensitif bernama nosiseptor. Saraf tersebut akan merespons sinyal yang dikeluarkan oleh sel yang rusak.

ADVERTISEMENT

Hal itu terjadi pada sayatan kertas yang memicu saraf nosiseptor mekanik. Nosiseptor mekanik merasakan kerusakan sel yang disebabkan oleh tekanan, luka, dan tusukan.

Tak hanya itu, nosiseptor juga peka terhadap iritasi kimiawi, seperti pemutih yang juga ada di dalam kertas. Dengan demikian ketika tergores, akan ada sensasi gatal di sekitar luka sayatan kertas.

Adapun proses nosiseptor akan merespon luka sayatan kertas ketika saraf itu melepaskan sinyal listrik yang mengalir melalui kumpulan serabut saraf dan masuk ke sumsum tulang belakang.

Bila informasi sudah diterima, sel saraf di sumsum tulang belakang akan menyampaikan sinyal tersebut ke otak. Setibanya di otak, sinyal akan diterima oleh daerah korteks serebral.

Daerah ini bertanggung jawab atas sensasi sentuhan, suhu, dan rasa sakit yang dikenal sebagai korteks somatosensori. Korteks somatosensorik berbentuk melengkung di atas permukaan otak seperti ikat kepala yang mewakili bagian tubuh berbeda.

Selain itu, tangan dan jari manusia ternyata penuh dengan sel yang sangat peka terhadap sentuhan dan rasa sakit. Sehingga, korteks somatosensorik sebagian besar didedikasikan tubuh untuk keduanya.

Selain tangan dan jari, mulut dan lidah juga diatur di korteks somatosensorik. Dengan demikian, ketika lidah tersayat saat menjilat amplop juga bisa dijelaskan dengan proses yang serupa.

Disebutkan sebelumnya, meski terlihat halus tepian kertas memiliki tekstur yang bergerigi. Seperti yang diketahui, kertas terbuat dari serat kayu yang dikeringkan dan dikompresi.

Dengan demikian wajar bila kertas memiliki tepian yang kasar. Tekstur kertas seperti ini dapat menyebabkan kerusakan sel di jari lebih luas daripada yang lurus dan halus.

Kertas yang memiliki tepian kasar dan bergerigi dapat mengiris dua lapisan atas kulit, yaitu epidermis dan dermis. Oleh karena itulah, hanya dengan sayatan kecil akan menyebabkan sedikit pendarahan.

Sayangnya, luka di daerah jari tidak mudah tertutup oleh pembekuan darah. Akibatnya, serabut saraf yang teriritasi tetap terasa nyeri meski dalam waktu yang lama ketika disentuh.

Merawat Luka Sayatan Kertas

Menurut The Ohio State University Wexner Medical Center cara merawat luka sayatan kertas yang bisa dilakukan pertama kali adalah membersihkan lukanya dengan air atau sabun.

Selanjutnya, detikers bisa mengoleskan salep antibiotik untuk mencegah infeksi. Bila diperlukan, tutupi luka dengan perban agar tak kena udara atau unsur lain yang mungkin bisa memperparah luka.

Sebagian besar luka sayatan kertas bisa sembuh dalam waktu dua hingga tiga hari. Namun, jika luka tidak membaik dalam waktu tersebut, sebaiknya menemui dokter untuk mengetahui tanda-tanda adanya infeksi atau tidak.

Artikel ini telah tayang di detikEdu dengan judul Mengapa Tersayat Pinggiran Kertas Bisa Begitu Menyakitkan?

(bba/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads