Melihat Salat Tarawih Pertama Penyintas Gempa di Masjid Darurat

Kabupaten Cianjur

Melihat Salat Tarawih Pertama Penyintas Gempa di Masjid Darurat

Ikbal Selamet - detikJabar
Rabu, 22 Mar 2023 21:17 WIB
Suasana salat tarawih pertama penyintas gempa Cianjur di masjid darurat, Rabu (22/3/2023).
Suasana salat tarawih pertama penyintas gempa Cianjur di masjid darurat, Rabu (22/3/2023). (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar)
Cianjur -

Umat Islam di Kabupaten Cianjur menggelar salat tarawih pertama Ramadan 2023. Ibadah itu pun turut diikuti para penyintas gempa Cianjur yang tinggal di pengungsian.

Sebagaimana diketahui, gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 pada November 2022 lalu telah menghancurkan rumah dan tempat ibadah. Belum rampungnya perbaikan membuat para penyintas terpaksa melaksanakan tarawih di tenda komunal yang dijadikan masjid darurat.

Seperti halnya di Kampung Selahuni, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur. Kaum perempuan melaksanakan salat tarawih di masjid darurat yang didirikan dengan menggunakan bambu dan terpal sebagai dindingnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, untuk kaum laki-laki melaksanakan salat di masjid yang rusak akibat gempa. Masjid tersebut tak memiliki tembok, hanya tiang penyangga dan atap yang tersisa usai diguncang gempa. Lagi-lagi, terpal pun dijadikan tembok agar udara malam yang dingin tak terlalu menusuk.

Kondisi serupa juga terjadi di Kampung Garogol, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang. Kaum pria dan perempuan melaksanakan tarawih melaksanakan salat tarawih pertama di masjid darurat yang dibangun dengan tenda terpal.

ADVERTISEMENT

Meski dengan kondisi yang memprihatinkan, umat muslim yang terdampak gempa tetap melaksanakan salat tarawih dengan khusyuk.

Hani (40), warga Kampung Selahuni, mengaku sedih, salat tarawih dan ibadah puasa tahun ini terpaksa dilaksanakan di tenda lantaran rumah dan masjid yang rusak diguncang gempa belum rampung diperbaiki.

"Kalau sedih mah ya sedih. Tapi bingung juga mengungkapkan gimana sedihnya. Karena bisanya salat tarawih di masjid, kemudian sahur dan berbuka di rumah, sekarang semuanya dilakukan di tenda," ungkap Hani seraya meneteskan air mata.

Namun ibu empat anak ini mengaku tetap bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk tetap menjalankan ibadah puasa dan tarawih.

"Ya meskipun serba keterbatasan Alhamdulillah tetap bisa melaksanakan ibadah tarawih dan besok bisa berpuasa. Walaupun sahur seadanya di dalam tenda," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Cianjur Abdul Rauf, mengatakan MUI sudah berkoordinasi dengan organisasi masyarakat (Ormas) Islam untuk membangun sarana ibadah darurat di lokasi gempa yang tempat masjidnya juga terdampak.

"MUI ini bersama dengan ormas Islam, serta dibantu oleh pemerintah menyiapkan sarana ibadah darurat. Supaya bisa ibadah meski kondisi darurat apapun," pungkasnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads