Hilal 1 Ramadan Diprediksi Bakal Nampak di Kota Bandung

Hilal 1 Ramadan Diprediksi Bakal Nampak di Kota Bandung

Rifat Alhamidi - detikJabar
Rabu, 22 Mar 2023 18:27 WIB
Pemantauan hilal di Observatorium Albiruni Unisba.
Pemantauan hilal di Observatorium Albiruni Unisba. (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar)
Bandung -

Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung (Unisba) mulai melakukan pemantauan hilal 1 Ramadan 1444 Hijriyah. Pengamatan hilal 1 ramadan pun diprediksi bakal nampak dan terlihat di Kota Bandung, Jawa Barat.

Kepala Observatorium Albiruni Fakultas Syarlah Unisba Encep Abdul Rojak mengatakan, pemantauan hilal dilakukan dengan koordinat tempat Lintang 6°54'12" Lintang Selatan, Bujur 107°36'32" Bujur Timur. Adapun pemantauan dilakukan di tempat ketinggian 750 meter di atas permukaan laut (MDPL).

"Hasil dari pengamatan ini akan dilaporkan kepada Kementrian Agama Republik lndonesia sebagai bahan Itsbat Awal Ramadhan 1444 H," katanya saat ditemui wartawan di sela-sela pengamatan hilal di Observatorium Albiruni Unisba, Rabu (21/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Encep menuturkan, pengamatan hilal akan dimulai saat matahari terbenam pukul 18.04 WIB. Lama pengamatan hilal dilakukan selama 36 menit, karena bulan akan terbenam pada pukul 18.39 WIB.

Ia menjelaskan, posisi bulan/hilal harus berada pada azimuth 273°39'27". Sedangkan posisi Matahari berada pada azimuth 270°24'06".

ADVERTISEMENT

"Nilal ini dihitung dari titik Utara sejati ke arah Timur-Selatan-Barat melalui lingkaran horizon atau ufuk sampai dengan proyeksi bulan dan matahari di ufuk," ucapnya.

Menurut Encep, peralatan yang akan dipergunakan Observatorium Albiruni Unisba terdiri dari 3 unit teropong digital
computerize dan 2 unit teropong manual. Pengamatan dilakukan secara manual dan digital.

Untuk pengamatan digital menggunakan teropong Cem60 yang terpasang di dalam observatorium. Pengamatan juga dibantu dengan kamera CCD hitam putih yang menghubungkan teropong dengan laptop dan terkoneksi juga ke Layar TV.

"Untuk membuka kamera tersebut digunakan software yang bertungsi untuk memonitor tangkapan hilal/matahari pada teropong. Melalui software ini pun
digunakan untuk mendokumentasikan hilal dalam bentuk foto atau video," terangnya.

"Apabila hasilnya tidak diketahui secara jelas objeknya/hilalnya, maka akan dilakukan olah citra hilal dengan software lainnya seperti iris atau siril. keduanya merupakan software astronomi yang berfungsi untuk mengolah citra hilal agar terlihat kontras," tambahnya.

Jika tidak ada kendala, terutama dengan kondisi cuaca, Encep mengatakan hilal bakal bisa langsung terpantau di Kota Bandung. Observatorium Albiruni Unisba selanjutnya akan melaporkan hasil pengamatan tersebut ke Kementerian Agama untuk penetapan 1 Ramadan 1444 Hijriyah.

"Tinggi hilal ini dihitung dari ufuk secara vertikal sampai dengan posisi bulannya. Nilai ketinggian saat ini sudah memenuhi batas minimal hilal/bulan mungkin terlihat, karena pada saat ini batas minimalnya berada pada ketinggian lebih 3 derajat, sehingga mungkin hilal dapat dilihat," pungkasnya.




(ral/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads