Kisah Pria AS Hilang Kerja gegara Tubuhnya Bisa Produksi Alkohol

Kabar Internasional

Kisah Pria AS Hilang Kerja gegara Tubuhnya Bisa Produksi Alkohol

Tim detikHealth - detikJabar
Senin, 20 Mar 2023 04:30 WIB
Seorang pria bernama Mark Mongiardo mengalami sindrom yang di mana ususnya bisa memproduksi alkohol sendiri.
Mark Mongiardo (Foto: Facebook Mark Mongiardo)
Jakarta -

Seorang guru asal Amerika Serikat bernama Mark Mongiardo mengalami sindrom aneh dalam tubuhnya. Ia bisa memproduksi alkohol sendiri karena mengalami kondisi langka Auto-brewery syndrome (ABS).

Dikutip detikHealth, akibat kondisi ini, Mark kehilangan pekerjaan sebagai guru SMA karena kepergok mengemudi dalam keadaan mabuk. Dia juga gagal dalam test napas saat sedang pemeriksaan polisi.



Kondisi langka yang terjadi pada Mark itu terjadi ketika tubuh memproduksi alkohol dalam usus. Mark menyebut gejala itu muncul di tubuhnya pada tahun 2006 yang lalu, saat dia menjadi guru SMA di New Jersey.

Saat itu, rekan kerjanya mengeluhkan bau badan Mark yang berbau alkohol. Keluhan itu diterima Mark meski dirinya tidak pernah minum di tempat kerja.

Peristiwa itu membuat Mark harus pindah mengajar ke sekolah di bagian utara New York. Kemudian masalah kembali muncul pada 2018, dia didakwa mengemudi dalam keadaan mabuk.

Mark membantah dirinya mabuk karena tidak pernah minum alkohol. Namun tuduhan itu akhirnya membuat Mark kehilangan pekerjaannya.

"Saat itulah saya kehilangan segalanya. Saya harus menjual rumah saya, saya harus menjual mobil saya. Saya tidak bisa mendapatkan pekerjaan di bidang pendidikan, saya tidak bisa mendapatkan pekerjaan di toko bahan makanan," ucap Mark dikutip dari New York Post, Sabtu (18/3/2023).

Peristiwa itu membawa Mark pada ahli gastroenterologi yang berbasis di Staten Island, Dr Prasanna Wickremesinghe. Dokter itu adalah salah satu dari sedikit dokter yang berspesialisasi mengobati ABS.

"Saya mulai menangis histeris karena saya akhirnya merasa sudah menemukan jawabannya," ucap Mark.



Dokter mendiagnosa diagnosis ABS ini pada dasarnya disebabkan oleh pasien yang mengalami efek samping terhadap antibiotik. Obat tersebut dapat mengganggu bioma di usus dan memungkinkan jamur dan ragi mengambil alih. Ketika ada karbohidrat maka usus akan memfermentasi alkohol.

"Begitulah cara Anda mendapatkan pasien yang tampak mabuk tetapi mengklaim bahwa mereka tidak minum apa pun," kata Dr Prasanna.

Dr Prasanna sudah merawat 30 pasien dengan ABS. Untuk menyembuhkan hal tersebut, pasien biasanya memerlukan anti-jamur dan diet rendah karbohidrat yang ketat.

Mark menceritakan bahwa selama di sekolah, dirinya kerap dipaksa untuk melakukan tes darah, tes napas, dan memeriksa apakah ada alkohol di dalam tubuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Saat ini Mark minum 30 pil sehari untuk bisa merawat ABS-nya. Ia juga melakukan diet rendah karbohidrat dan terus melakukan tes napas sendiri.

ADVERTISEMENT

Artikel ini sudah tayang di detikHealth, baca selengkapnya di sini




(ral/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads