Aneh Tapi Nyata, Ada Janin di Otak Bayi 1 Tahun

Kabar Internasional

Aneh Tapi Nyata, Ada Janin di Otak Bayi 1 Tahun

Tim detikHealth - detikJabar
Senin, 13 Mar 2023 00:30 WIB
Ilustrasi otak
Ilustrasi (Foto: Getty Images/Nikada)
Jakarta -

Sebuah kasus langka terjadi di China. Dokter melakukan operasi pengangkatan janin dari otak seorang bayu berusia 1 tahun.

Dilansir dari detikHealth, kasus ini ditemukan setelah bayi tersebut mengalami gangguan keterampilan motorik dan memiliki lingkar kepala yang membesar serta penumpukan cairan di otak.

Dikutip dari Live Science, dalam laporan yang diterbitkan 12 Desember 2022 di jurnal Neurology, kasus itu terjadi di China dimana sebuah benda asing ditemukan di otak bayi tersebut. Setelah dicari tahu, benda itu adalah 'kembar diamniotik monokorionik yang cacat'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chunde Li, MD, dari Beijing Tiantan Hospital yang menemukan kejadian itu menjelaskan kondisi tersebut berarti di dalam rahim, janin pernah berbagi plasenta yang sama tetapi memiliki kantung ketuban yang terpisah. Jenis kembar ini berasal dari telur yang dibuahi yang sama, artinya mereka identik.

Anomali di mana satu janin diselimuti oleh yang lain dikenal sebagai "fetus in fetu", atau terkadang "kembar parasit".

ADVERTISEMENT

"Kembar yang diserap biasanya berhenti berkembang sementara yang lain terus tumbuh," tulis laporan tersebut.

Dalam laporan itu, fenomena aneh ini biasanya terjadi pada sekitar 1 dari 500 ribu kelahiran. Namun sejauh ini hanya ada kurang dari 50 laporan di seluruh dunia tentang kasus yang sama.

Biasanya janin yang cacat muncul sebagai massa di perut janin lain, terjepit di belakang jaringan yang melapisi dinding perut. Namun di kasus ini, massa muncul di kepala janin dan kemungkinan besar sudah berada di sana si masa awal perkembangannya.

Dari pemindaian otak atau MRI, janin yang ada di kepala anak tersebut terdapat kolom tulang belakang dan dua tulang kaki. Janin yang cacat ini memiliki spina bifida atau kondisi sumsum tulang belakang terbuka.

Laporan kasus tersebut tidak mencakup perincian kondisi anak berusia 1 tahun itu setelah operasi.

Artikel ini sudah tayang di detikHealth, baca selengkapnya di sini




(bba/dir)


Hide Ads