Asal Usul Munculnya Tahi Lalat di Tubuh

Kabar Internasional

Asal Usul Munculnya Tahi Lalat di Tubuh

Tim detikEdu - detikJabar
Senin, 20 Mar 2023 01:00 WIB
unrecognizable young woman with straight white teeth smiling at camera, close-up
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/LENblR)
Jakarta -

Kulit adalah organ terbesar dalam tubuh, di antara hamparan kulit tersebut kerap terdapat tahi lalat. Warna tahi lalat kebanyakan menyesuaikan warna kulit alami, bisa coklat atau hitam. Tahi lalat bisa muncul di mana saja di kulit atau selaput lendir Anda, sendiri atau bahkan berkelompok.

Dikutip detikJabar dari detikEdu pada Minggu (19/3/2023), warna tahi lalat yang khas adalah warna cokelat. Namun ada juga warna lain dari tahi lalat yang bisa muncul. Mengutip situs Mayo Clinic, tahi lalat bisa berwarna cokelat, cokelat tua, hitam, biru, merah atau merah muda. Mereka bisa halus, berkerut, rata atau timbul. Bahkan beberapa tahi lalat bisa memiliki rambut yang tumbuh.

Secara bentuk, kebanyakan tahi lalat berbentuk oval atau bulat. Ukurannya berdiameter kurang dari 1/4 inci (sekitar 6 milimeter) atau bisa lebih kecil dan besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab Munculnya Tahi Lalat

Tahi lalat disebabkan ketika sel-sel di kulit yang disebut melanosit tumbuh berkelompok. Melanosit umumnya didistribusikan ke seluruh kulit. Mereka menghasilkan melanin, pigmen alami yang memberi warna pada kulit.

ADVERTISEMENT

Kebanyakan orang memiliki 10 hingga 40 tahi lalat yang muncul selama masa kanak-kanak dan remaja dan dapat berubah penampilan atau memudar seiring waktu.

Kebanyakan tahi lalat tidak berbahaya. Dalam kasus tertentu yang cukup jarang, mereka menjadi kanker.

Maka dari itu, menyadari perubahan pada tahi lalat dan bercak berpigmen lainnya penting untuk mendeteksi kanker kulit, terutama melanoma ganas.

Tahi Lalat yang Mengindikasikan Melanoma

Tahi lalat mungkin merupakan tanda kanker kulit jika memiliki batas tidak teratur atau bentuk asimetris atau jika berubah warna, bentuk, ukuran atau tinggi.

Panduan ABCDE ini dapat membantu kita mengingat apa yang harus diperhatikan:

A (asymmetrical shape) adalah untuk bentuk asimetris. Satu setengah tidak seperti setengah lainnya.

B (border) adalah untuk perbatasan. Carilah tahi lalat dengan batas tidak beraturan, berlekuk, atau bergerigi.

C (color) untuk warna. Carilah pertumbuhan yang berubah warna, memiliki banyak warna atau memiliki warna yang tidak rata.

D (diameter). Carilah pertumbuhan baru di tahi lalat yang lebih besar dari 1/4 inci (sekitar 6 milimeter).

E (evolving) untuk berkembang. Perhatikan tahi lalat yang berubah ukuran, bentuk, warna, atau tingginya. Tahi lalat juga dapat berevolusi untuk mengembangkan tanda dan gejala baru, seperti gatal atau berdarah.

Untuk tahi lalat kanker (ganas) sangat bervariasi dalam penampilan. Beberapa mungkin menunjukkan semua perubahan yang tercantum di atas. Orang lain mungkin hanya memiliki satu atau dua karakteristik yang tidak biasa.

Oleh karena itu penting untuk konsultasi ke dokter apabila terdapat ciri-ciri tahi lalat yang tidak seperti biasanya.

Artikel ini sudah tayang di detikEdu, baca selengkapnya di sini




(sya/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads