Sejumlah peristiwa disajikan detikJabar hari ini Jumat (17/3/2023), beragam informasi terkini dan terupdate mengalir tersaji untuk pembaca. Beragam berita diantaranya menarik perhatian publik. Apa saja?
Mulai dari penemuan soal 50 butir telur ular di permukiman kota Bandung, Kepala Bappelitbangda Tasikmalaya yang menjalani rehabilitasi, pembelaan Golkar untuk Ridwan Kamil, puluhan siswa di Lembang yang diamankan gegara tembakau sintetis hingga terungkap dan tertangkapnya kasus mutilasi di Bogor. Berikut rangkuman pemberitaan tersebut dalam detikJabar hari ini ;
1. Puluhan Butir Telur Ular di Permukiman Kota Bandung
Warga di area permukiman Kota Bandung dikagetkan dengan adanya puluhan butir telur ular. Ular dewasa diduga induk juga ditemukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Telur ular berjumlah 50 butir itu ditemukan di Jalan Saturnus Barat, Kelurahan Manjahlega, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung pada Selasa (14/3/2023). Adapun telur tersebut diduga berasal dari ular weling.
"Laporan hari Selasa, pelapor minta bantuan katanya menemukan puluhan butir telur ular, kurang lebih 50 butir," ujar Komandan Rescue 811 Bella Bakti Nagara saat dihubungi, Jumat (17/3/2023).
Bella menuturkan laporan dilakukan warga lantaran takut menghadapi ular tersebut. "Karena Pak RT-nya takut, minta dilakukan pencarian ditemukan beberapa jenis telur ular dan dicurigai jenis ular weling," ujar Bella.
Tim lantas bergerak mengevakuasi telur ular tersebut. Selain itu, tim juga melakukan pencarian terhadap induk ular. Pencarian awal dilakukan selama dua hari. Di hari pertama, tim tak menemukan ular dewasa.
"Hari kedua dapat, hari pertamanya enggak.Beberapa hari ke depan mau dicari lagi, karena banyak banget tidak hanya satu ular yang masuk ke rumah.Kalau ular welingnya satu, dewasa, karena posisi areanya cukup luas," ungkapnya.
Bella menyebut, tak hanya ular weling banyak jenis ular lainnya yang sebelumnya ditemukan di kawasan tersebut.
"Ditemukan di tumpukan batu, dekat sekali dengan pemukiman warga, laporan itu berawal dari anak ular masuk ke rumah. Tidak hanya ular weling saja ada beberapa jenis ular lainnya, ada anakan korban, ular cabe masih ada di sana," tuturnya.
2. Tak Ditahan Kepala Bappelitbangda Jalani Rehabilitasi
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kota Tasikmalaya Andi Abdullah tersandung kasus narkona. Namun, pejabat teras Kota Tasikmalaya itu tak ditahan.
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Aszhari Kurniawan mengatakan pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan BNN dan Kejaksaan Negeri Kota Tasikmalaya terkait penanganan Andi Abdullah. Hal ini berkaitan dengan kabar bahwa Andi akan menjalani rehabilitasi.
"Kasus ini akan dikoordinasikan dengan BNN dan Kejaksaan, untuk menentukan langkah selanjutnya," kata Aszhari, Jumat (17/3/2023).
Aszhari menjelaskan bahwa kasus narkoba Andi Abdullah masih dalam tahap pemeriksaan awal atau penyelidikan. "Ingin saya klarifikasi bahwa yang penanganan yang bersangkutan belum penyidikan, masih dalam tahap pemeriksaan awal atau penyelidikan," kata Aszhari.
Dari Andi, polisi juga tidak menemukan barang bukti. Namun hasil pemeriksaan urin dia dinyatakan positif menggunakan methamphetamin atau sabu.
"Tidak kedapatan barang bukti, tapi urin positif," kata Aszhari.
Aszhari juga menerangkan bahwa saat ini tidak dilakukan penahanan terhadap Andi Abdullah. "Posisinya tidak ditahan, karena masih penyelidikan," kata Aszhari.
Ditemui terpisah Kepala BNN Tasikmalaya Iwan Kurniawan mengatakan pihaknya hingga siang ini belum menerima pengajuan rehabilitasi untuk Andi Abdullah.
"Sampai saat ini kami belum menerima berkasnya secara resmi," kata Iwan.
Namun demikian Iwan menjelaskan bahwa proses rehabilitasi terhadap korban penyalahgunaan narkoba ditangani sesuai dengan kondisi masing-masing korban.
"Rehabilitasi disesuaikan dengan hasil assesment ada yang ringan, sedang atau berat. Itu tergantung hasil assesment," kata Iwan.
3. Soal 'Maneh' Partai Golkar Turun Tangan Bela RK
Polemik antara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan guru SMK di Cirebon, M Sabil terus menuai sorotan. Golkar sebagai partai bernaungnya Ridwan Kamil pun membela alumnus Master of Urban Design University of California yang terlibat polemik ini.
Sebagaimana diketahui, Sabil dipecat setelah melontarkan kata maneh dalam kolom komentar unggahan di Instagram Ridwan Kamil. Sabil saat itu mempertanyakan kapasitas Kang Emil, sapaan akrabnya, yang hadir secara daring lantaran mengenakkan seragam kuning ketika menghubungi siswa SMP Tasikmalaya.
Sekretaris DPD Partai Golkar Jabar MQ Iswara pun membela Ridwan Kamil yang saat itu mengenakan jaket kuning di agenda sekolah. Menurut Iswara, pria yang akrab disapa Kang Emil tidak menunjukkan logo hingga atribut apapun dalam agendanya itu. Sehingga kata dia, tidak ada yang salah dengan pakaian yang dikenakkan Kang Emil.
"Apalah artinya sebuah warna, banyak orang memakai baju putih, biru, apakah dikaitkan dengan partai tertentu, kan tidak juga. Saya pikir terlalu jauh kalau kemudian Pak Gubernur memakai baju warna kuning malah dikonotasikan ke salah satu partai tertentu. Agak aneh juga jadinya," kata Iswara saat berbincang dengan detikJabar, Jumat (17/3/2023).
Iswara merasa aneh jika kemudian baju yang dipakai Kang Emil itu malah dianggap sebagai pelanggaran etika lantaran membawa atribut kepartaian. Justru kata dia, Kang Emil dalam agenda kesehariannya tak hanya mengenakkan baju berwarna kuning saja. Warna lain pun kerap digunakan sesuai selera.
"Terkait dengan warna, Kang Emil kan sering memakai warna yang lain, biru, putih misalnya. Makanya agak aneh juga sekarang ketika memakai baju warna kuning tanpa logo, tanpa ada apapun, kemudian ada yang mempersalahkan. Sejauh itu warna bajunya saja, enggak ada logo atau apapun, kan secara formal tidak ada aturan yang melarang itu. Itu kan hal biasa,"tuturnya.
Terlepas dari semua itu, Iswara juga membela Ridwan Kamil yang dianggap mengakibatkan guru SMK Cirebon itu dipecat dari pekerjaannya hanya karena kata 'maneh'. Menurut Iswara, Kang Emil justru meminta pihak sekolah untuk memulihkan nama guru tersebut dan mempekerjakan kembali Sabil sebagai guru di sana.
"Jadi terkait dengan pemberhentian, itu sama sekali bukan atas perintah Kang Emil. Dan bahkan Kang Emil sudah meminta statusnya dipulihkan kembali, agar sekolah kembali memperkejakannya setelah kejadian di komentar Instagram
Meskipun akhirnya, tawaran untuk mengajar kembali itu ditolak oleh Sabil. Namun kata Iswara, Kang Emil sudah berupaya untuk memulihkan nama Sabil dan meminta sekolah untuk memperkejakan kembali guru tersebut supaya bisa mengajar seperti biasa.
"Jadi sama sekali itu bukan atas arahan Pak Gubernur, karena Pak Gubernur sudah meminta ke sekolah dikembalikan statusnya. Kalau menolak, itu kan hak yang bersangkutan untuk kembali atau tidak. Tapi prinsipnya, ini bukan arahan Pak Gubernur. Kang Emil juga kaget dan meminta ke sekolah untuk statusnya dipulihkan," tuturnya.
4. 38 Pelajar Lembang Tersandung Tembakau Sintetis
Puluhan pelajar di salah satu SMA negeri di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diamankan polisi. Mereka diamankan karena terbukti mengonsumsi salah satu jenis narkotika.
Awalnya, ada 17 pelajar yang diamankan pada Senin (13/3) di salah satu tempat di Lembang. Beberapa hari berselang, ada beberapa siswa lain yang diamankan berkaitan dengan penyalahgunaan narkotika tersebut.
Kasat Resnarkoba Polres Cimahi, AKP Kusmawan mengatakan penangkapan terhadap para siswa itu diawali dari tertangkapnya seorang siswa yang mengedarkan barang haram tersebut.
"Awalnya kami dapat informasi adanya oknum siswa yang mengedarkan salah satu jenis narkotika. Kemudian kami mendalami informasi tersebut, kami selidiki dan profiling dan kami dapatkan kalau dia salah satu siswa sekolah di Lembang," ujar Kusmawan saat ditemui di Mapolres Cimahi, Jumat (17/3/2023).
Secara keseluruhan, kata Kusmawan, ada 38 siswa yang diamankan. Mereka merupakan siswa aktif di sekolah tersebut dan dipastikan menyalahgunakan narkotika.
"Dari pengakuan satu siswa itu, akhirnya didapat lah 38 siswa SMA itu yang notabene sudah melakukan penyalahgunaan narkotika tersebut. Sehingga kami amankan semuanya," ujar Kusmawan.
Kusmawan menyebut 38 siswa kelas 11 dan kelas 12 itu mengonsumsi narkotika jenis tembakau sintetis. Hal itu dikuatkan dengan hasil tes urine yang telah dilakukan.
"Jenis narkobanya itu kami luruskan, bahwa itu narkotika tembakau sintetis bukan ganja. Kemudian dari hasil assessment,mereka positif mengonsumsi narkotika jenis itu (tembakau sintetis)," tutur Kusmawan.
Kusmawan menyebut para pelajar itu mendapatkan tembakau sintetis dari salah satu akun media sosial. Saat ini pihaknya masih menelusuri pemilik akun tersebut.
"Pengedarnya saat ini masih kami telusuri, tapi informasinya mereka beli itu dari medsos. Jadi kalau mereka ini hanya pengguna saja, tidak ada yang jadi pengedar," ucap Kusmawan.
Pelajar SMAN 1 Lembang
Sementara itu, belakangan diketahui pelajar yang terjerat kasus narkoba tersebut merupakan siswa dari SMAN 1 Lembang. Humas SMA Negeri 1 Lembang, Bambang Setiawan membenarkan jika pelajar yang diamankan polisi gegara tersangkut kasus penyalahgunaan narkotika berasal dari SMA Negeri 1 Lembang.
"Betul mereka semua siswa kami. Tetapi konteks perbuatannya itu bukan di jam pelajaran jadi di luar KBM. Kami membenarkan, kami tidak mau berkilah. Ya itu tadi, tetapi tidak di sekolah dan di luar KBM," ujar Bambang saat dihubungi detikJabar.
5. Terungkap Identitas dan Tertangkapnya Pemutilasi di Bogor
Tim Satreskrim Polres Bogor menangkap pelaku mutilasi yang meninggalkan jasad korban dalam koper di Tenjo, Kabupaten Bogor.
"Betul, sudah kami tangkap," ujar Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin seperti dikutip dari detikNews, Jumat (17/3/2023).
Iman mengatakan pelaku mutilasi ditangkap di Yogya beberapa jam lalu. Saat ini pelaku dalam perjalanan ke Bogor.
"Ditangkap di Yogya," kata Iman.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohanes Redhoi mengungkap identitas korban mutilasi. Korban berinisial R.
"Korban inisial R orang Medan, Sumatera Utara, tapi domisili di Tangerang," kata Yohanes.
Mayat mutilasi itu ditemukan dalam koper di Tenjo. Bogor, pada Rabu (15/3) pagi. Koper tersebut awalnya sempat dikira pakaian bekas.
Berdasarkan pengakuan sementara pelaku, dia berdalih membunuh korban karena hendak disodomi.
"Kalau pengakuan tersangka, katanya karena dia mau disodomi sama korban," kata Iman.
Mayat mutilasi itu ditemukan dalam koper di Tenjo. Bogor, pada Rabu (15/3) pagi. Koper tersebut awalnya sempat dikira pakaian bekas.
(sya/yum)