Sampah Sisa Makanan Capai 709 Ton Per Hari, Gerakan Kang Pisman Efektif?

Sampah Sisa Makanan Capai 709 Ton Per Hari, Gerakan Kang Pisman Efektif?

Sudirman Wamad - detikJabar
Jumat, 17 Mar 2023 13:31 WIB
Sampah menumpuk di sejumlah pasar di Kota Bandung.
Ilustrasi (Foto: Sudirman Wamad/detikJabar).
Bandung -

Produksi sampah di Kota Bandung paling besar disumbang dari sisa makanan. Sampah sisa makanan mengalami peningkatan pada 2022 dibandingkan 2021. Lantas, apakah gerakan Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan) di Kota Bandung efektif?

Wali Kota Bandung Yana Mulyana membantah jika Kang Pisman kurang efektif ketika adanya kenaikan jumlah produksi sampah sisa makanan. Sekadar diketahui, pada 2021, menurut rilis Pemkot Bandung jumlah produksi sampah di Kota Bandung per harinya mencapai 1.500 ton. Dari total sampah yang diproduksi itu, sebanyak 44,5 persennya merupakan sampah sisa makanan, atau setara dengan 667,5 ton per hari.

Sedangkan, pada 2022, menurut data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung 2023, produksi sampah per harinya di Kota Bandung mencapai 1.594,18 ton. Produksi sampah yang paling besar adalah sisa makanan dan daun, yakni mencapai 709,73 ton per hari. Atau, sebesar 44,52 persen dari total harian sampah yang diproduksi di Kota Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Yana kenaikan jumlah produksi sampah sisa makanan itu salah satu faktornya adalah perilaku masyarakat. "Perilaku juga ya, di undangan biasa asal ambil. Nah, pada saat pandemi itu kan ditakar, relatif (terjaga). Itu perilaku juga," kata Yana saat ditemui detikJabar di Hotel Pullman Kota Bandung, Jumat (17/3/2023).

Yana tak menampik produksi sampah sisa makanan paling tinggi di Kota Bandung. Ia mengimbau agar masyarakat sadar tentang pengolahan sampah, dan meminimalisir soal sampah sisa makanan.

ADVERTISEMENT

"Kalau Kang Pisman tidak mengubah perilaku mengambil nasi banyak atau yang lain," ucap Yana.

Sekadar diketahui, DPRD menilai penanganan sampah di Bandung tak bisa bergantung pada TPA Sarimukti. Sehingga, pengolahan sampah di TPS harus bisa dimaksimalkan.

"Kalau dikatakan efektif atau tidak (pengelolaan komposting dan RDF), ya masih perlu upaya untuk sosialisasi. Karena, soal sampah ini kan tanggung jawab bersama," kata Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan kepada detikJabar, Kamis (16//32023).

(sud/mso)


Hide Ads