Heboh Emak-emak 'Nongkrong', Anaknya Malah Disuruh Ngemis

Round-Up

Heboh Emak-emak 'Nongkrong', Anaknya Malah Disuruh Ngemis

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 17 Mar 2023 08:40 WIB
Video ibu di Karawang dituding menyuruh anak mengemis
Video ibu di Karawang dituding menyuruh anak mengemis. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Jagat dunia maya dihebohkan dengan video viral. Dalam video itu, seorang ibu dituding melakukan eksploitasi kepada anaknya untuk mengemis, sedangkan sang ibu hanya terduduk manis.

Dalam video yang sudah ditonton hampir 1,2 juta kali itu, seorang perempuan berbaju cokelat tengah duduk di sebuah warung. Ia tiba-tiba didatangi pria berjaket merah dan orang lainnya yang merekam video.

Si perekam kemudian menarasikan jika perempuan itu untuk menyuruh anaknya menjadi pengemis dengan meminta-minta uang di jalan. Hal itu diungkapkan perekam menggunakan Bahasa Sunda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Viralkeun ku urang mah (saya viralkan). Ini anaknya disuruh minta-minta, ibunya nunggu di sini guys. Makan enak nih. Adukan ke Perlindungan Anak," kata pria yang merekam video tersebut seperti dilihat detikJabar, Kamis (16/3/2023).

Sementara si ibu menjawab pertanyaan perekam. "Anakna teu bisa ditinggalkeun makana urang di dieu (anaknya tidak bisa ditinggal makanya saya di sini)," ucap ibu tersebut.

ADVERTISEMENT

Disebutkan, jika video itu direkam di Alun-alun Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Namun pemerintah Kuningan melalui Satpol PP membantahnya.

"Berkaitan dengan berita viral itu nanti kita cek lagi. Kalau dilihat dari videonya, di Alun-alun Kuningan tidak ada tempat kumuh seperti itu," kata Kabid Tibum Tranmas Satpol PP Kabupaten Kuningan, Agung Anugrah.

Setelah ditelusuri, video itu ternyata direkam di Alun-alun Kabupaten Karawang, tepatnya di sebelah kantor pos polisi di Jalan Kertabumi, Kecamatan Karawang Kulon.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Karawang Ridwan Salam mengatakan, pihaknya sedang mencari tahu soal viralnya video dugaan eksploitasi anak tersebut.

"Kami menerima rujukan kasus dari aplikasi Tangkar (Tanggap Karawang), sedang ditangani berdasarkan pengaduan," ujar Ridwan, saat ditemui di, Kantor DP3A, Kompleks Islamic Center Kabupaten Karawang.

Sementara berdasarkan hasil klarifikasi oleh Dinsos Karawang, perempuan tersebut mengakui bila dirinya yang ada dalam video viral itu. Ibu tersebut, kata Ridwan, membantah menyuruh.

"Ibu Kesih mengakui, dan atas pengakuannya anaknya mengemis bukan disuruh atau keinginan ibunya, tapi karena faktor ekonomi, ibu Kesih berjanji tidak akan mengulanginya," ujar Ridwan.

"Yang jelas kita tengah melakukan upaya penanganan, dan akan dibahas sebagai bentuk tindak lanjutnya," tuturnya menambahkan.

Ridwan menuturkan selain meminta klarifikasi atas tindakan ibu tersebut, pihaknya juga sudah mengerahkan Pekerja Sosial Masyarakat (PSMO dan Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) untuk menangani kasus itu.

"Ibu ini sudah di tangani Puskesos dan PSM Tunggakjati. Sedang menunggu dari Bidang Perlindungan Anak, sebagai tindak lanjut akan ada pendampingan dari DP3A dan Dinsos," jelasnya.

Terpisah, Komisioner Komite Nasional Perlindungan Anak Republik Indonesia (Komnas PA RI) Wawan Wartawan menduga, eksploitasi tersebut terjadi karena karena faktor ekonomi.

"Tentunya tidak bisa kita pungkiri, kondisi ekonomi hari ini sangat mempengaruhi terkait angka kemiskinan yang muncul sehingga mereka (masyarakat miskin) melakukan upaya bertahan hidup. Salah satunya adalah eksploitasi anak untuk mengemis dan mengamen," ujar Wawan melalui pesan tertulis.

Atas viralnya video tersebut, ia menyarankan agar instansi terkait melakukan akselerasi program pengentasan kemiskinan dan perlindungan anak.

"Ini perlu akselerasi di Dinas Sosial maupun Dinas P3A (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), agar bisa lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Alangkah baiknya hak-hak anak dalam hal ini, hak untuk menikmati pendidikan, hak untuk bisa bermain harus dijamin oleh negara," kata Wawan.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang mampu agar berbuat bagi lingkungannya, sebab kondisi tersebut bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah semata.

(yum/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads