Kisah tragis menimpa Suntoro, seorang dokter pemilik klinik di Ciamis, Jawa Barat. Ia mengalami kecelakaan dan tewas saat ambulans yang dikendarainya kecelakaan adu banteng dengan truk di Pangandaran.
Tewasnya seorang dokter dermawan membuat selimut duka memenuhi keluarga dan warga sekitar. Pasalnya banyak yang bertanya saat seorang dokter membawa ambulans sendiri tanpa sopir.
Dokter yang merupakan anggota IDI Kabupaten Ciamis ini mempunyai citra positif yang baik di masyarakat. Bahkan alasan dokter Suntoro membawa ambulans sangat membuat tersentuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu karyawan restoran di bagian koki, mengatakan, jika dokter Suntoro bercerita membawa ambulans untuk aktivitas Banjarsari-Pangandaran agar bisa menolong orang.
"Dia kan dokter, ia bilang jika bawa ambulans itu takutnya ada orang yang membutuhkan di tengah jalan bisa saya langsung bantu penanganan," ucap Rudi kepada detikJabar.
Ia menceritakan selama bekerja di Golden Seahorse, dokter Suntoro sudah sering mengenakan mobil ambulans untuk aktivitasnya pulang-pergi ke Pangandaran dari Banjarsari.
"Memang sudah lama bapak itu pakai ambulans karena dianggap sempat saya nanya lebih nyaman," kata Rudi.
Menurut Rudi alasan lainnya yang membuat dokter menggunakan ambulans karena ingin menolong orang.
"Saya ceritakan apa yang dia ceritakan a, dia bilangnya takut ada orang membutuhkan di perjalanan bisa langsung bantu. Makannya dia sering lebih memilih ambulans padahal punya mobil yang lebih bagus," kata Rudi.
"Terus dia bilang, pakai ambulans itu olahraga. Karena Banjarsari-Pangandaran dekat. Meskipun usianya 59 tahun dia tetap selalu kelihatan sehat penuh senyuman," papar Rudi.
(yum/yum)