Nahas dialami Laurensius Suntoro, seorang dokter pemilik Klinik Berkah Medika di Desa Sindangrasa, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis. Suntoro tewas setelah ambulans yang dikendarainya bertabrakan dengan truk di Pangandaran, Senin (13/3/2023).
Kepergian mendadak Suntoro membuat kaget para pegawai klinik. Mereka tak menyangka orang yang dijadikan tempat menggantungkan hidup kini telah tiada. Sunarto meninggalkan delapan pegawai yang kini sedang menunggu nasib ke depannya.
Para pegawai tersebut mulai dari perawat, petugas rontgen (radiologi), asisten, sekretaris, office boy, dan pembantu. Setelah kejadian kecelakaan itu, sudah dua hari klinik tutup dan mereka tidak bekerja. Hanya ada dua pembantu dan petugas kebersihan yang biasa menginap di klinik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teti Kurniati (49) seorang pembantu mengaku sangat kehilangan dokter Suntoro. Bagi Teti, klinik tersebut merupakan rumah kedua dan semua pegawai sudah seperti keluarga.
Teti pun berharap Klinik Berkah Medika berharap klinik tempatnya bekerja bisa berjalan kembali. Kevin, anak Suntoro, diharapkan dapat meneruskan klinik tersebut.
"Anaknya juga dokter hanya saja praktiknya di Bandung. Sekarang masih suasana berduka jadi belum ada keputusan dan kabar. Mungkin nanti setelah beberapa hari ke depan ada pembicaraan mengenai kelanjutan klinik. Semoga masih berlanjut, bagaimana keputusan anaknya, dokter Kevin," ungkap Teti saat ditemui di Klinik, Rabu (15/3/2023).
Pegawai klinik lainnya, Hendri berharap klinik tersebut tetap berjalan ke depannya. Menurutnya semua orang, dari pegawai klinik hingga warga sekitar sangat kehilangan sosok Suntoro.
"Baik ke semua orang, kami sebagai pegawainya sangat merasakan. Kalau ada apa-apa, misal ada masalah keuangan, dokter selalu bantu. Meski saya baru dua tahun di sini tapi sudah bisa merasakan. Yang lain ada yang sudah kerja sampai belasan tahun bersama dokter," katanya.
Baik Teti dan Hendri pun mengenang sosok Suntoro selain baik juga sangat toleran. Pada saat bulan puasa misalnya, Suntoro akan ikut menyiapkan makanan untuk berbuka puasa para pegawai.
"Kemarin juga tanggal 7 Maret kami diajak munggahan, makan-makan. Bahkan dokter cerita ke saya kalau bulan Ramadan tahun ini mau ikut puasa sekuatnya," ucapnya.