Brak..! suara keras diiringi getaran dirasakan Nia (50) warga Kampung Gunung Karang, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi sekitar pukul 22.00 WIB malam tadi. Saat itu Nia sudah menebak, kecelakaan kembali terjadi di ruas jalan lintasan Cibadak menuju Palabuhanratu.
Benar saja, sebuah truk bermuatan Batu Bara terguling tepat di bahu jalan tidak jauh dari warung miliknya. Kondisi penerangan menjadi salah satu alasan seringnya kecelakaan di dekat warungnya itu.
"Saya enggak lihat langsung karena posisi di dalam rumah, hanya getarannya dirasakan lumayan besar saya sudah menebak pasti kecelakaan. Benar saja truk besar bawa batu bara terguling dari arah Cibadak menuju Palabuhanratu," kata Nia, Selasa (14/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi warung milik Nia berada di bahu jalan, ia kerap khawatir tiba-tiba ada kendaraan yang nyelonong masuk ke dalam warungnya. Kekhawatiran itu beralasan, karena posisi warungnya di belokan jalan, saat malam lampu penerangan jalan padam.
"Takut juga, apalagi penerangan enggak ada, sopir truk itu juga sepertinya kegelapan. Ini pas tikungan gelap, sudah lama hampir dua bulan terakhir. Kasihan ke sopir lalu lintas seperti ini penerangan harusnya ada. Lampunya ada tapi enggak nyala, padam aja begitu," ujarnya.
"Ini kan jalan akses wisata enggak boleh begini, tikungan tajam harusnya ada penerangan. Saya juga ngeri kemarin malam ada tiang ketabrak. Inginnya penerangan lah ya, kasian sopir juga, kalau terus begini mau bagaimana. Hampir sering kecelakaan di sini," tuturnya menambahkan.
Kondisi penerangan jalan yang padam dibenarkan Asep Dodi, sopir truk batu bara yang terguling itu mengaku kesulitan melihat kondisi jalan di lokasi tersebut. Semalam ia menghindari kendaraan dari arah berlawanan.
"Menghindari itu, ada mobil berlawanan tujuannya ke arah Jampang, sudah sering lewat sini. Penerangan gelap, dari arah sana (berlawanan) ada mobil akhirnya menghindar," kata dia.
Asep mengungkap seringnya kecelakaan di jalur tersebut, selain lampu PJU yang padam juga kondisi aspal yang agak miring membuat pengendara kerap kehilangan kendali.
"Saya bawa truk muatan batu bara, memang sering terjadi kecelakaan di sini, karena jalannya kurang baik belok-belok miring, penerangannya kurang. Harapannya ya penerangan dibagusin lagi," pungkasnya.
(sya/yum)