Berbagai peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini. Seperti murka Gubernur Jawa Barat atas rusaknya hutan lindung Ranca Upas, hingga ditemukan bukti pisau tak bergagang pada kasus pembunuhan Lisnawati.
Semua terangkum dalam berita Jabar Hari Ini.
Murka Ridwan Kamil Imbas Ranca Upas Rusak Akibat Event Trail
Kawasan Ranca Upas di Kabupaten Bandung sedang menjadi sorotan. Penyebabnya, karena event trail yang berujung ricuh pada pekan lalu mengakibatkan rusaknya kawasan yang ditetapkan sebagai hutan lindung di Provinsi Jawa Barat tersebut.
Video petani yang emosi akibat kebun edelweisnya rusak sempat viral sosial media. Peristiwa ini memantik kecaman dari banyak kalangan dari aktivis lingkungan hingga pejabat setempat.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga turut murka setelah event tersebut merusak keanekaragaman hayati di kawasan yang masuk sebagai hutan lindung itu.
"JIKA TIDAK PROFESIONAL, EVENT SEPERTI INI JANGAN DIBERI IJIN," tulis Ridwan Kamil di akun Instagram pribadinya @ridwankamil sebagaimana dilihat detikJabar, Jumat (10/3/2023).
Ridwan Kamil berharap insiden ini tak terulang. Ia menekankan, jika panitia penyelenggara kegiatan apapun nantinya tidak bisa memberikan garansi atas event tersebut, maka tidak perlu dibikan izin oleh pengelola.
"Semoga tidak terulang ke depannya. Jika panitia penyelenggara acara apapun tidak bisa memberi keyakinan akan penyelenggaraan yang profesional, sebaiknya jangan diijinkan oleh Pengelola Kawasan," tutur pria yang kerap disapa RK tersebut.
Ridwan Kamil juga meminta panitia dan peserta segera turun memperbaiki kawasan Ranca Upas yang rusak. Sebab menurutnya, kelestarian alam harus terus dijaga.
"Kelestarian alam lingkungan adalah yang utama dan harus tetap dijaga dalam kondisi apapun. Kepada panitia dan peserta sebaiknya gotong royong memperbaiki kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan ini," pungkasnya.
Sebelumnya, Bupati Bandung Dadang Supriatna menegaskan event motor trail di Rancaupas, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung tidak memiliki izin. Hal tersebut diketahui setelah dilakukan pengecekan kepada pihak terkait.
"Saya cek ke Kadispora, saya cek juga ke IMI Kabupaten Bandung, dan saya cek juga ke kadis LH terkait proses perizinan," ujar Dadang, saat live di Detik Pagi, Kamis (9/3/2023).
"Biasanya kalau ada event seperti itu ada surat permohonan dan sebagainya. Nah setelah saya tanya kepada Kadispora, karena leading sektornya adalah olahraga, menurut kadis itu tidak ada informasi sama sekali," tambahnya.
Dia menjelaskan event tersebut bisa dikatakan ilegal. Pasalnya tidak memiliki izin dari pihak terkait. "Iyah (ilegal) bisa dikatakan seperti itu," tegasnya.
Dadang menginstruksikan Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung untuk segera melakukan penanaman kembali tanaman di area yang rusak. Hal itu juga harus disinergikan dengan para pegiat lingkungan.
Viral Aksi Solidaritas Pelajar SMP Tasik Urunan Belikan Sepatu Teman
Setelah beberapa waktu ini warganet dibuat miris dengan aksi perundungan, perkelahian, dan bentuk kenakalan pelajar lainnya, kini dibuat terharu. Konten inspiratif muncul dari pelajar di Kota Tasikmalaya yang menjadi viral.
Dalam video mengisahkan sekelompok siswa SMP Negeri 3 Kota Tasikmalaya yang urunan atau patungan untuk membelikan sepatu bagi temannya, seakan menjadi bukti bahwa masih banyak pelajar yang baik atau setidaknya menampilkan konten yang positif.
Video itu menyebar luas setelah diunggah oleh akun twitter @tukangsayatkulit. Dalam video berdurasi 27 detik, nampal sejumlah pelajar kelas 8B SMP Negeri 3 Kota Tasikmalaya membelikan sepatu untuk temannya.
Ekspresi kegirangan dari siswa yang dibelikan sepatu itu sukses menyentuh hati warganet.
"Jadi awalnya ada temen aku cowok, bilang ke temen-temen ada temen kita yang sepatunya udah bolong. Terus dia ngajak patungan. Ya udah kita patungan, ada orangtua juga yang nambahin," kata Raisya (14) siswa kelas 8B SMPN 3 Kota Tasikmalaya, Jumat (10/3/2023) saat ditemui detikJabar.
Selanjutnya ada uang yang terkumpul sekitar Rp 217 ribu, lalu dibelikan sepatu via toko online.
"Kami udunan Kamis kemarin (2 Maret 2023), belinya dipesan dan divideoin Selasa 7 Maret 2023 lalu diupload di medsos, nggak ada niat mau diviralkan," kata Raisya.
Dia mengatakan motivasi patungan membelikan sepatu untuk teman didorong oleh rasa solidaritas. Dia tidak mengetahui mengenai kondisi ekonomi keluarga temannya itu.
Mereka hanya terdorong karena melihat temannya itu memakai sepatu jebol sudah lama. "Kalau itu tidak tahu, kita hanya ingin membantu saja," kata Raisya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Ely Suminar mengapresiasi aksi para pelajar SMP tersebut. Menurut dia ini menjadi salah satu indikator positif dari penerapan pendidikan karakter bagi pelajar di Kota Tasikmalaya.
Dia bersyukur dengan adanya aksi itu menandakan pendidikan karakter yang diberikan ke siswa mengkristal menjadi aksi nyata.
"Hasil pendidikan karakter, membuktikan bahwa anak-anak kita mempedulikan sahabat-sahabatnya. Itu suatu hal yang patut diapresiasi dari kami ya untuk anak-anak. Bahwa banyak juga anak-anak yang baik, tidak seperti dibayangkan," jelas Ely.
Vandalisme Teror Bangunan Pemerintah hingga Mobil di Cianjur
Aksi vandalisme menggunakan simbol A dalam lingkaran atau yang biasa disebut Anarki terjadi di Cianjur. Simbol itupun bermunculan di berbagai bangunan milik pemerintah, tembok rumah warga, hingga kendaraan pribadi yang terparkir di depan kantor pemerintahan.
Pantauan detikJabar, aksi vandalisme dengan gambar lambang Anarki menggunakan pilok putih itu terdapat di beberapa lokasi di kawasan Jalan Slamet Riyadi dan jalan menuju SMPN 1 Cianjur.
Simbol itu digambar di pintu masuk Stadion Badak Putih, tembok bangunan aset pemerintah, pintu rumah warga, hingga sebuah mobil yang terparkir di kantor Dinas Perpustakaan Daerah Kabupaten Cianjur.
Taufik, salah seorang staf Dinas Perpustakaan Daerah Kabupaten Cianjur mengaku, baru mengetahui adanya aksi vandalisme lewat media sosial pada Jumat (10/3/2023) pagi.
"Saya lihat di medsos, ketika saya cek di parkiran ternyata benar ada mobil hitam yang body bagian kirinya dicoret dengan simbol A dan lingkaran. Selain itu ada juga di pintu rumah depan kantor dan tembok di sebelah kantor perpustakaan daerah," kata dia, Jumat (10/3/2023).
Dia mengatakan mobil tersebut milik warga yang terparkir di halaman Kantor Dinas Perpustakaan Daerah. "Itu mobil warga, tapi memang terparkir di halaman kantor. Kalau dicoretnya kemungkinan semalam, karena kemarin saya tidak lihat ada coretan di mobil itu," kata dia.
Taufik juga mengatakan, belum ada CCTV yang terpasang di halaman kantornya tersebut, karena merupakan gedung baru. Selain itu, selama ini mobil milik pegawai dinas diparkir di halaman belakang gedung.
"CCTV belum terpasang karena ini gedung baru. Selama ini juga aktivitas lebih banyak dilakukan di bagian belakang gedung," kata dia.
Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan mengungkapkan, pihaknya akan lakukan pengecekan terkait aksi vandalisme tersebut.
"Kita akan lakukan pengecekan, jika menang terjadi aksi vandalisme, kita akan lakukan pencarian terhadappelakunya," ujarnya saat ditemui diMapolresCianjur.
(aau/mso)