Pagi hari di Taman Persib atau Lapangan Supratman terlihat banyak anak SMP berolahraga bersama teman-teman sebayanya, pedagang kaki lima mulai menggelar dagangannya di antara orang-orang yang berolahraga.
Namun yang paling menarik perhatian detikJabar adalah Yikson (50) dan Ale (27) mereka sedang berbincang menggunakan bahasa Indonesia timur khas Papua.
Namun ketika ada motor yang masuk hendak ke area parkir taman, Yikson lantas berkata "palih dieu Bu," sambil mengarahkan motor tersebut.
Kepada detikJabar Yikson mengaku sudah 25 tahun berada di Bandung, ia sudah mengetahui beberapa tempat di kota kembang tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tinggal daerah Gang Cikaso, nikah dengan orang sini, Puji Tuhan punya dua anak perempuan, satu SMP satu SMA," ungkap Yikson kepada detikJabar, Kamis (9/3/2023).
Kepada detikJabar ia mengungkapkan bersyukur bisa mencari nafkah di Kota Kembang, menurutnya orang-orang Bandung ramah dan asyik-asyik ketika diajak bercanda.
"Yah seharian saya di sini, sehari bisa megang 100 sampai 200 ribu enggak tentu tergantung banyaknya motor yang di sini, yah lumayan buat bayar listrik sama air di rumah" tambahnya.
Sedangkan Ale (27) sendiri merupakan teman dekat Yikson, mereka bisanya mengobrol tentang hidup mereka di Taman Persib tersebut.
"Pace Yikson ini memang bukan saudara kandung, tapi kita orang Papua biasanya kalau lihat satu kampung di tanah orang suka menganggap saudara," ujar pria lulusan STTMI tersebut.
Kepada detikJabar Ale mengaku telah menyelesaikan penelitiannya di Garut. ia mengatakan betah tinggal di Bbandung dari mulai udaranya, hingga makanannya.
Ketika ditanya mengenai bahasa Sunda mereka menjawab "Bisa sakedik-sakedik (sedikit-sedikit)," ungkap kedua kawan tersebut.
Menurut mereka berdua bahasa Sunda cukup susah untuk lidah orang Papua, namun mereka menambahkan bahwasannya bahasa Sunda terkesan halus dan lembut ketika diucapkan.
(yum/yum)