Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) memvaksinasi unggas milik peternak yang tersebar di 15 kelurahan sebagai upaya mencegah wabah Flu Burung meluas.
Vaksinasi itu dilakukan menyusul 172 ekor unggas milik tiga peternak di Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, terpapar wabah Flu Burung atau Avian Influenza, dengan 49 ekor di antaranya mati mendadak.
Dokter hewan dari Dispangtan Kota Cimahi, drh Muhammad Faiz Labib mengatakan pada pelaksanaan vaksinasi Flu Burung kali ini pihaknya membawa 300 dosis vaksin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini kami laksanakan vaksinasi Flu Burung terhadap unggas milik warga salah satunya di RW 05 Kelurahan Padasuka. Hari ini kami membawa 300 dosis vaksin," ujar Faiz saat ditemui usai vaksinasi, Rabu (9/3/2023).
Secara keseluruhan pihaknya menyiapkan 500 dosis vaksin Flu Burung yang penyuntikannya dilakukan secara bertahap.
"Nah dosis yang ada ini sisa stok vaksin tahun 2022, karena tahun lalu kita nol kasus. Ada sisa 5 botol yang bisa digunakan di tahun 2023, 5 botol itu bisa untuk sekitar 500 dosis. Kalau kurang nanti DKPP Jabar siap menambah dosis, karena tahun ini juga kita sedang pengadaan lagi," tutur Faiz.
Teknis vaksinasi untuk unggas sendiri diawali dengan menentukan kondisi unggas tersebut sehat atau tidak. Kondisi kesehatan unggas dilihat dari kondisi fisik dan tingkat keaktifan unggas tersebut.
"Hewan yang divaksin wajib sehat karena tujuannya kan membentuk kekebalan tubuh atau antibodi. Nah apabila hewannya tidak sehat maka pembentukan kekebalan tidak akan efektif," ujar Faiz.
Selain kondisi kesehatan, kata Faiz, dosis vaksin Flu Burung yang diberikan pada unggas tersebut diklasifikasikan berdasar pada usia dan ukuran unggas.
"Untuk dosisnya range 0,15 mililiter (ml) sampai 0,3 mililiter (ml), tergantung usia. Jadi kalau unggas muda itu dengan dosis 0,15 ml, kalau yang dewasa itu 0,3 ml," kata Faiz.
Sementara itu Iin Solihin, warga RW 05 Kelurahan Padasuka, Kota Cimahi, sekaligus pemilik ternak unggas bebek peking, mengaku sangat terbantu dengan vaksinasi terhadap unggas peliharaannya di tengah ancaman wabah Flu Burung.
"Alhamdulillah terbantu, karena kan (Flu Burung) efeknya bisa ke manusia, kalau unggasnya sakit nanti dagingnya dikonsumsi bisa berbahaya. Nah sekarang unggas saya divaksin, itu saya melapor ke dinas dulu," kata Iin.
Saat ini Iin hanya punya enam ekor bebek peking. Jumlah itu bakal habis sebentar lagi karena cukup banyak peminatnya. Lalu ia akan menerima sekitar 100 ekor bebek peking lagi dari penyuplai.
"Nah saya sedang menunggu kedatangan 100 ekor lagi, nanti saya lapor lagi ke dinas biar divaksinasi. Supaya unggas sehat dan aman, jadi aman dijual ke konsumen," tutur Iin.
(yum/yum)