Kasus kematian unggas akibat flu burung atau avian influenza (AI) ditemukan di Jabar. Pemkot Bandung sigap merespons dan mengantisipasi penyebaran flu burung.
"Pak Wali Kota sudah mengarahkan, kemarin juga pada saat rapat kerja kewilayahan aspek K3, beliau telah menegaskan bahwa Pak Lurah, Pak Camat sebagai garda terdepan untuk harus betul-betul berkoordinasi dengan DKPP. Ya untuk bisa memantau," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna saat ditemui detikJabar, Jumat (3/3/2023).
Baca juga: 172 Unggas di Cimahi Positif Flu Burung! |
Ema juga mengingatkan masyarakat yang memelihara unggas untuk rutin memeriksa. "Jangan sampai kasus ini terjadi di Bandung," kata Ema.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya dengar kemarin dalam rapat, arahan pimpinan itu saat ini kita sedang antisipasi. Tapi, kalau ditanya kasus (jumlah), saya belum dengar. Nanti kita kroscek ke DKPP," ujar Ema menambahkan.
Dia mengaku telah mendapatkan informasi soal flu burung yang bisa menular dari unggas ke manusia. Menurutnya, hal ini merupakan persoalan serius yang harus diantisipasi. Ema menekankan soal pengawasan unggas.
"Kepada pemilik agar benar benar menerapkan standar pemeliharaan. Ini juga masih terus kita bersikap hidup dan bersih sehat. Di satu sisi unggas harus kita awasi. Kemudian juga kalau ada kasus segera ditangani. Agar jangan sampai terjadi proses penyebaran," tutur Ema.
Selain itu, Pemkot Bandung juga berkoordinasi dengan daerah lainnya untuk mencegah adanya penularan flu burung. "Kalau bicara lokal mah relatif mudah," kata Ema.
Sebelumnya, kasus kematian unggas akibat flu burung sudah mulai terdeteksi di Jawa Barat. Dua wilayah dilaporkan terpapar avian influenza (AI) yaitu Kota Cirebon dan Kota Cimahi.
Pejabat Otoritas Veteriner Jawa Barat Supriyanto mengatakan kasus flu burung di Kota Cirebon terdeteksi sejak awal Januari 2023. Sedangkan di Kota Cimahi, kasus itu terungkap setelah 49 unggas milik peternak mati mendadak sejak 16-21 Februari 2023.
(sud/bbn)