.webp)
Kemenkes menyoroti kejadian ibu hamil, Kurnaesih (39), yang meninggal lantaran diduga ditolak RSUD Ciereng Subang. Pihaknya berjanji bakal mengusut peristiwa itu.
Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi sebagaimana dilansir detikHealth, Rabu (9/3/2023).
"Ini kan kejadiannya di Februari ya, kita kan mendengarkan informasinya dari yang disampaikan teman-teman media. Saat ini kita posisinya sedang meminta klarifikasi dengan Dinkes Subang ya. Karena walau bagaimana pun juga RSUD kan berada di bawah pemerintah daerah," tutur Nadia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Nadia menjelaskan, Kemenkes tengah memeriksa audit maternal perinatal. Tujuannya untuk menemukan penyebab meninggalnya Kurnaesih.
"Maksudnya apakah karena memang melahirkan, karena gejala-gejalanya itu yang sedang masih dilakukan investigasi. Akan ada prosedur yang kita sebut sebagai audit maternal perinatal, audit kematian untuk ibu," ucap dia.
Nadia menegaskan pasien yang kondisinya darurat tidak boleh ditolak rumah sakit. Pasiennya pun harus mendapatkan pertolongan pertama.
"Jadi kalau kemudian pertolongan pertama itu sudah dilakukan, kalau memang fasilitas tidak memungkinkan bisa dilakukan rujukan. Ini yang sedang kita klarifikasi juga, apakah RSUD sudah melakukan pertolongan pertama untuk stabilisasi." ujar Nadia.
RSUD Ciereng Subang buka suara soal kejadian ibu hamil tersebut. Direktur Utama RSUD Ciereng Subang Ahmad Nasuhi menyebut kondisi ruang ICU penuh saat Kurnaesih membutuhkan perawatan.
Ahmad menyebut tak ada tempat untuk menerima pasien dengan kondisi darurat.
"Kami tidak pernah menolak, cuma kondisinya memang sudah penuh saja ruangan ICU-nya," ujar Ahmad, Selasa (7/3).
Artikel ini telah tayang di detikHealth dengan Kemenkes Bakal Investigasi Kasus Bumil Meninggal Usai Ditolak RSUD Subang. Baca selengkapnya di sini.
(bbp/bbn)
