Fakta-fakta Mencekamnya Keributan Ojol Vs Debt Collector di Bandung

Fakta-fakta Mencekamnya Keributan Ojol Vs Debt Collector di Bandung

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 08 Mar 2023 10:00 WIB
Bandung -

Keributan terjadi antara pengemudi ojek online (ojol) dengan kelompok debt collector di kawasan Hargamanah, Cidadap, Kota Bandung pada Selasa (7/3/2023) petang. Lima orang diamankan usai keributan tersebut.

Berikut fakta-fakta keributan ojol dengan debt collector:

1. Video Keributan Menyebar

Video keributan para driver ojol dengan debt collector tersebut menyebar melalui aplikasi perpesanan. Di video itu, terlihat situasi mencekam karena para driver ojol mendatangi Jalan Hegarmanah yang menjadi kantor dari debt collector tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Agliansyah, warga setempat, keributan sudah terjadi sejak pukul 17.00 WIB. Situasi baru kondusif memasuki pukul 19.30 WIB.

"Situasi baru aman setelah polisi datang ke sini. Sampai bawa senjata laras panjang polisinya karena udah banyak orang," katanya.

ADVERTISEMENT

2. Polisi Amankan Sejumlah Orang

Polisi langsung menindaklanjuti ribut driver ojek online (ojol) dengan debt collector di Hegarmanah, Kota Bandung. Sejumlah orang diamankan polisi buntut keributan tersebut.

"Kita sudah amankan, ada lima orang yang kita amankan," ungkap Plt Wakapolrestabes Bandung AKBP Asep Pujiyono kepada wartawan, Selasa (7/3/2023).

Sejumlah orang yang diamankan tersebut diduga berasal dari kelompok debt collector yang berselisih dengan ojol. Sementara itu, ojol yang terluka sudah mendapatkan perawatan.

3. Dipicu Penarikan Kendaraan

Asep menuturkan keributan itu diduga dipicu adanya penarikan kendaraan yang dilakukan oleh debt collector. Namun hingga kini, pihaknya masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Ada penarikan kendaraan yang tidak semestinya (proses penarikannya)," ujarnya.

4. Mapolrestabes Bandung Didatangi Ratusan Ojol

Sementara itu, imbas dari keributan tersebut sejumlah massa dari ojol mendatangi Mapolrestabes Bandung. Mereka berkumpul di depan pintu gerbang Mapolrestabes Bandung.

Bendots (43) salah seorang pengemudi ojol menuturkan, dirinya mendapat kabar dari grup WhatsApp untuk berkumpul dengan rekan sesama ojol lainnya di Polrestabes Bandung. Namun ia tidak tahu persis masalah apa yang terjadi.

"Merapat ke polres katanya ada insiden sama mata elang, makanya ke sini. Masalahnya apa belum tau juga," singkat Bendots.

5. Driver Ojol Ditonjok

Tak hanya mengambil paksa motor, debt collector juga disebut melayangkan bogem mentah ke si driver setelah berusaha mempertahankan kendaraannya.

"Jadi yang enggak kita terima, temen kita itu ditonjok sama matelnya (mata elang) pas ngambil paksa motor. Orangnya sampai berdarah gara-gara ditonjok," kata Husein, driver ojol yang ditemui detikJabar di lokasi.

Korban lalu mengadukan hal itu ke sesama driver ojol. Tak lama, mereka mendatangi kantor si matel yang berada di Jalan Hegarmanah, Kota Bandung.

6. Ojol Dimintai Uang

Perwakilan Ojol Bandung Raya Iyan Sopyan mengungkapkan, awalnya hanya beberapa ojol saja yang ada di lokasi dan berupaya untuk bernegosiasi dengan pihak debt collector. Namun, debt collector meminta sejumlah uang yang tidak bisa disanggupi oleh pemilik motor.

"Setelah dikonfirmasi didatangi pihak sana dan teman teman ojol, hanya sekitar berapa orang, tetapi mereka selalu mengelak untuk biaya tarik di luar kemampuan. Karena menurut kita biaya tarik itu sebenarnya tidak ada, mereka meminta," ungkapnya.

Karena tak kunjung menemui kata sepakat, semakin banyak pengemudi ojol yang datang ke lokasi Hegarmanah. Tiba-tiba, menurut Iyan ada beberapa orang yang terpancing emosi dan membuat situasi jadi memanas.

7. Debt Collector Membawa Senjata

Bahkan kata Iyan, dirinya melihat beberapa orang debt collector membawa senjata tajam saat perselisihan mulai terjadi.

"Akhirnya ojol makin banyak, tiba tiba mungkin semua tersulut yang ada di TKP pas dibuka gerbang kantornya, mereka sudah bersenjata tajam," ujarnya.

Akibat keributan itu, ada sejumlah pengemudi ojol yang mengalami luka-luka. Tidak hanya itu, sepeda motor yang ada di lokasi juga rusak. "Betul, ada pembacokan itu di korban sekitar 9 orang. motor yang rusak sekitar 23 unit," tutur Iyan.

8. Minta Premanisme Diberantas

Usai kejadian itu, Iyan mewakili komunitas ojol di Bandung Raya meminta kepolisian untuk memberantas aksi premanisme seperti debt collector yang kerap membuat resah masyarakat. Dia juga menegaskan akan mengusut tuntas kasus tersebut.

"Tuntutan kita untuk memproses keseriusan kepolisian, Polrestabes Bandung itu untuk memproses masalah ini, dan kita sekali lagi tidak ada damai," tegasnya.

Halaman 2 dari 2
(bba/mso)


Hide Ads