Keributan antara pengemudi ojek online (ojol) dengan debt collector pecah di kawasan Hegarmanah, Cidadap, Kota Bandung, Selasa (7/3/2023) petang.
Perwakilan Ojol Bandung Raya Iyan Sopyan mengungkapkan kronologi awal sebelum kericuhan dengan debt collector pecah. Iyan menuturkan, awalnya ada motor milik seorang ojol yang ditarik paksa oleh kelompok debt collector.
"Kronologi itu terjadi penarikan secara paksa di tengah jalan yang dilakukan sekelompok mata elang (debt collector) di Hegarmanah," kata Iyan saat diwawancarai detikJabar di Mapolrestabes Bandung, Selasa (7/3/2023) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya hanya beberapa ojol saja yang ada di lokasi dan berupaya untuk bernegosiasi dengan pihak debt collector. Namun, debt collector meminta sejumlah uang yang tidak bisa disanggupi oleh pemilik motor.
"Setelah dikonfirmasi didatangi pihak sana dan teman teman ojol, hanya sekitar berapa orang, tetapi mereka selalu mengelak untuk biaya tarik di luar kemampuan. Karena menurut kita biaya tarik itu sebenarnya tidak ada, mereka meminta," ungkapnya.
Karena tak kunjung menemui kata sepakat, semakin banyak pengemudi ojol yang datang ke lokasi Hegarmanah. Tiba-tiba, menurut Iyan ada beberapa orang yang terpancing emosi dan membuat situasi jadi memanas.
Bahkan kata Iyan, dirinya melihat beberapa orang debt collector membawa senjata tajam saat perselisihan mulai terjadi.
"Akhirnya ojol makin banyak, tiba tiba mungkin semua tersulut yang ada di tkp pas dibuka gerbang kantornya, mereka sudah bersenjata tajam," ujarnya.
Akibat keributan itu, ada sejumlah pengemudi ojol yang mengalami luka-luka. Tidak hanya itu, sepeda motor yang ada di lokasi juga rusak. "Betul, ada pembacokan itu di korban sekitar 9 orang. motor yang rusak sekitar 23 unit," tutur Iyan.
Usai kejadian itu, Iyan mewakili komunitas ojol di Bandung Raya meminta kepolisian untuk memberantas aksi premanisme seperti debt collector yang kerap membuat resah masyarakat. Dia juga menegaskan akan mengusut tuntas kasus tersebut.
"Tuntutan kita untuk memproses keseriusan kepolisian, Polrestabes Bandung itu untuk memproses masalah ini, dan kita sekali lagi tidak ada damai," tegasnya.
Plt Wakapolrestabes Bandung AKBP Asep Pujiyono menuturkan keributan tersebut terjadi di Jalan Hegarmanah, pada Selasa (7/3/2023). Menurutnya, keributan dipicu saat sekelompok debt collector melakukan penarikan terhadap sepeda motor milik seorang pengemudi ojol. Saat itulah, perselisihan terjadi.
"Kejadian buntut dari pengambilan kendaraan. Yang pihak melakukan seperti itu (debt collector) harusnya memberikan imbauan dan pemberitaan kepada pemilik kendaraan sehingga tidak ada kejadian seperti itu," ujar Asep kepada wartawan.
Polisi sudah melakukan tindakan atas keributan tersebut. Sejumlah orang diduga debt collector diamankan. Setidaknya ada 5 orang yang diamankan polisi.
"Masih dalam proses penyidikan nanti dari Reskrim yang menjelaskan. Sampai sekarang kita tahu ada 3-5 orang sudah ada di Reskrim," ujarnya.