Jembatan Penghubung Subang-Purwakarta Berlubang, Arus Lalin Terganggu

Jembatan Penghubung Subang-Purwakarta Berlubang, Arus Lalin Terganggu

Dian Firmansyah - detikJabar
Selasa, 07 Mar 2023 14:44 WIB
Jalan penghubung Purwakarta-Subang rusak.
Sejumlah petugas tengah memperbaiki jalan rusak (Foto: Dian Firmansyah/detikJabar).
Purwakarta -

Badan jalan jembatan di jalur nasional perbatasan Subang-Purwakarta, tepatnya di Desa Ciparung, Kecamatan Cibatu, Purwakarta alami kerusakan. Akibatnya satu lajur jalan itu tidak dapat dilintasi kendaraan.

"Jalan ini rusak diameter sekitar dua meter ke empat meter, pertama aliran air tidak berfungsi dengan baik air jadi ke jalan, lama kelamaan merembes terjadi lah hal seperti ini," ujar Kasie Trantib Pol PP Kecamatan Cipeundeuy Cece Mulyana yang saat itu tengah berada di lokasi, Selasa (7/3/2023).

Cece menjelaskan, rusaknya jalan tersebut dampak dari hujan yang terus menerus mengguyur wilayah ini. Kondisi itu diperparah dengan aliran air yang kerap tergenang di atas jembatan dampak dari saluran air kurang baik. Air merembes yang membuat lapisan aspal jalan terkelupas dan rusak, kendaraan besar kerap melintas mempercepat kerusakan jalan jembatan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini akibat hujan terus menerus. Air tidak mengalir dengan baik ke sungai, tentunya ini perlu antisipasi pihak provinsi saluran air benahi bersama secepatnya," katanya.

Pantauan detikJabar di lokasi, para pekerja tengah melakukan perbaikan awal dengan memasang besi di atas jembatan, untuk menutup lubang jalan yang tembus ke aliran sungai. Petugas berencana akan melakukan pengecoran awal untuk menutup lubang.

ADVERTISEMENT

"Ini darurat dulu jangan sampai pengguna jalan masyarakat terganggu, akan diupayakan dicor hari ini, walaupun memang kita terkendala lalin karena ini jalan utama Subang Purwakarta, akhirnya kita buka tutup kendaraan," ungkap Cece.

Sementara dampak rusaknya jembatan ini arus lalu lintas di kedua arah baik dari arah Purwakarta menuju Subang maupun sebaliknya mengular panjang. Hal ini disebabkan karena lalu lintas diberlakukan buka tutup atau bergantian.

Kondisi ini dikeluhkan oleh sopir angkot. Ia harus merugi karena terjebak macet dan kehilangan penumpang, pendapatan pun turun drastis.

"Biasa perjalanan satu jam sekarang sejam setengah, karena macet dan jalan rusak. Harapannya cepat diperbaiki karena berdampak pada pendapatan berkurang, kalo angkot terlalu lama jalan otomatis penumpang naik gojek, kalo telat sekarang jaman internet tinggal ketik gojek grab," keluh Toto, sopir angkot Purwakarta-Subang.

(mso/mso)


Hide Ads