Miris! Jembatan Penghubung 2 Kecamatan di Karawang Rusak

Miris! Jembatan Penghubung 2 Kecamatan di Karawang Rusak

Irvan Maulana - detikJabar
Selasa, 07 Mar 2023 12:30 WIB
Para pelajar melintasi jembatan yang rusak di Karawang.
Para pelajar melintasi jembatan yang rusak di Karawang (Foto: Irvan Maulana/detikJabar).
Karawang -

Jembatan penghubung antar Kecamatan Telukjambe Barat dengan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang kondisinya sangat memprihatinkan. Padahal jembatan tersebut menjadi akses utama para siswa SD menuju ke sekolahnya.

Rusaknya jembatan di kawasan tersebut kini tengah jadi sorotan. Sejumlah pihak bahkan mengaku telah berupaya memperbaiki jembatan, namun belum maksimal.

"Kami sudah berusaha memperbaiki jembatan itu karena tidak bisa dikases oleh anak sekolah dengan bantuan dari PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia), dan relawan Pramuka," ucap Koordinator Wilayah Kecamatan Bidang Pendidikan (Korwilcambidik) Telukjambe Timur Ajudin Mahpudin, saat ditemui di SDN Wadas IV, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Selasa (7/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya mengaku sudah berusaha mengajukan perbaikan jembatan tersebut secara permanen kepada intansi terkait.

"Itu untuk pengajuan, sebelum saya jadi Korwilcambidik juga sudah diajukan. Itu biasanya domainnya kepala sekolah yang mengajukan ke intansi berwenang," kata dia.

ADVERTISEMENT

Ajudin menjelaskan, pihak sekolah bisa mengajukan pada saat rapat mingguan di kantor desa maupun kecamatan. Karena itu merupakan infrastruktur akses umum yang tidak hanya digunakan oleh anak sekolah.

"Kemampuan kita hanya bisa patungan, gotong royong memperbaiki jembatan itu dengan bambu seperti yang sebelumnya rusak. Alhamdulillah masyarakat membantu perbaikan jembatan itu," katanya.

Untuk diketahui, jembatan yang berlokasi di belakang kawasan perumahan elit, hotel bintang 5 itu, ambruk terseret arus sungai imbas hujan yang mengguyur Karawang pada pekan lalu.

"Ini kemarin pas hujan banjir kemarin ambruk. Ini baru dibenerin segini," ucap Karni (43), salah satu wali murid.

Ia mengungkap, siswa sempat diliburkan selama sepekan akibat cuaca hujan dan jembatannya tak bisa dilalui. Ia dan warga lain memilih untuk tidak mengantar anaknya sementara waktu.

"Kemarin libur seminggu, jembatannya ambruk, soalnya kan airnya naik akibat hujan. Kita juga nggak mau, khawatir," imbuhnya.

Sementara itu, Camat Telukjambe Timur Syaiful menuturkan, jembatan tersebut sebelumnya sudah diajukan untuk dibangun secara permanen. Namun belum menemui kesepakatan kedua belah pihak pemerintah desa.

"Ini kan jembatan penghubung antar kecamatan dan Desa, yaitu Desa Parungsari di Kecamatan Telukjambe Barat, dan Desa Purwadana di Kecamatan Telukjambe Timur. Kami sudah berupaya memanggil kedua kepala desa," kata Syaiful, saat ditemui detikJabar di Kantor Camat Telukjambe Timur, Selasa (7/3/2023).

Syaiful mengungkap, pembangunan permanen jembatan tersebut, bisa menggunakan anggaran dari dari dana desa yang ditanggung oleh kedua desa tersebut.

"Kalau di saya, saya sudah bicara dengan Kepala Desa Purwadana terkait usulan pembangunan jembatan itu. Kepala Desa juga siap, tapi yang jadi masalah Kepala Desa sebelahnya itu tidak respons," kata dia.

Sebelumnya, kata Syaiful, saat berusaha diajak berunding, Kepala Desa Parungsari cenderung acuh memperhatikan nasib warganya yang sekolah ke Purwadana.

"Pernah kita kumpulkan, cuma kata kepala desanya (Parungsari), yaudah sekolahnya di Parungsari aja. Beliau malah tidak merespons rencana pembangunan itu," ungkapnya.

Padahal, kata Syaiful, banyaknya warga Parungsari yang bersekolah di Purwadana meski harus melintasi jembatan berbahaya. Hal itu terpaksa dilakukan, karena jarak ke sekolah terdekatnya hanya ke SDN Purwadana II.

"Ya mereka lebih dekat ke sana, hanya sekitar 3 kilometer, meskipun memang harus jalan kaki. Kalau ke sekolah di Parungsari mereka malah lebih jauh lagi," imbuhnya.

Kendati demikian, diterangkan Syaiful, pihaknya masih tetap berusaha memperjuangkan jembatan tersebut, melalui usulan pembangunan ke intansi terkait.

"Kita tetap berusaha, bahkan pernah saya ajukan di forum Musrenbang. Tapi tetap kita akan ajukan lagi di forum lain dan kita masukan dalam rencana pengajuan pembangunan, karena itu merupakan akses satu-satunya pemangkas jalan baik bagi siswa, petani maupun masyarakat umum," pungkasnya.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads