217 Warga Lembang Keracunan, 1 Meninggal Dunia

Round up

217 Warga Lembang Keracunan, 1 Meninggal Dunia

Tim detikJabar - detikJabar
Sabtu, 04 Mar 2023 10:15 WIB
Korban Keracunan Lembang Diobservasi di RSUD Lembang
Korban Keracunan Lembang Diobservasi di RSUD Lembang. (Foto: Whisnu Pradana)
Bandung -

Kasus keracunan massal di Kabupaten Bandung Barat kembali terjadi. Kali ini, kasus tersebut terjadi di Kecamatan Lembang, dimana dalam kejadian ini korban mencapai 217 orang. Kejadian ini juga memakan korban jiwa, seorang warga dilaporkan meninggal dunia.

Kejadian keracunan massal ini terjadi usai warga menghadiri acara hajatan yang digelar oleh salah seorang warga Kampung Cijengkol RW 05, Minggu (26/2/2023) lalu. Para korban dilakukan penanganan medis di Puskesmas dan RSUD Lembang.

Camat Lembang Dudi Supriadi mengatakan, warga yang hadir dalam hajatan itu makan hidangannya seperti rolade, nasi, beef steak dan Hari Senin subuh warga mulai terasa mual.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sudah menangani warga yang diduga keracunan. Kami membuat posko, langsung ditangani oleh dokter dari Puskesmas Lembang dibantu dari (Puskesmas) Jayagiri dan Cikole," kata Dudi kepada wartawan.

Kepala Puskesmas Lembang dr Yana Mulyana berujar, rata-rata warga yang keracunan mengalami gejala muntah-muntah, mual, serta diare.

ADVERTISEMENT

"Gejalanya itu mual, muntah, dan diare. Frekuensinya sering dengan bentuknya cair, tidak ada darah, tidak ada lendir. Penanganan awal ada simptomatik dan pengobatan kausatif juga, terutama penanganan dehidrasi itu yang paling penting," tutur Yana.

Dalam kejadian keracunan massal ini, seorang warga bernama Karmah (71) dilaporkan meninggal dunia. Almarhumah meninggal dunia, Rabu (1/3) sekitar Pukul 07.58 WIB setelah sempat mendapatkan perawatan di RSUD Lembang sehari sebelumnya.

"Hari ini salah satu warga kami yang terkena dampak dari keracunan kemarin, namanya Ibu Karmah usia 71 tahun meninggal dunia tepatnya tadi jam 7.58," kata Kepala Desa Wangunsari, Diki Rohani saat dikonfirmasi.

Diki mengatakan almarhumah sebelumnya sempat dirawat di RSUD Lembang. Namun hanya beberapa jam menjalani perawatan, yang bersangkutan memaksa untuk pulang lagi ke rumahnya.

"Jadi ibu ini sudah berusaha dibawa ke rumah sakit tetapi ada kesulitan. Kami coba bujur, akhirnya beliau dibawa Selasa (28/2/2023) sore, tapi malam harinya beliau memaksa ingin pulang. Atas persetujuan keluarga, beliau diizinkan pulang ke rumah," kata Diki.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan KBB, Hernawan Widjayanto mengatakan sampel makanan yang dikonsumsi warga hingga diduga menyebabkan keracunan itu dibawa ke Labkesda Jawa Barat untuk diuji laboratorium.

"Untuk sampel makanan dari acara itu sudah dibawa ke Labkesda Jabar. Kalau nggak salah itu ada rolade, beef steak, sop, mustopa, capcay, rujak. Air dari keran atau yang digunakan warga untuk memasak makanan juga dibawa," kata Hernawan saat dihubungi.

Berdasarkan hasil uji laboratorium di Labkesda Jawa Barat, ada dua sampel makanan yang dihidangkan saat hajatan ternyata mengandung bakteri Salmonella.

Menurut Hernawan, asa dua sampel makanan yang hasilnya positif mengandung bakteri Salmonella, yaitu sop kuah bakso dan capcay.

"Dari beberapa sampel termasuk nasi yang dikirimkan ke Labkesda Jabar, ada 2 yang tercemar bakteri. Dua makanannya itu sop dan capcay, itu mengandung salmonella," kata Hernawan saat ditemui, Jumat (3/3).

"Ini belum jadi kesimpulan, karena belum tuntas. Termasuk sisa sampelnya, jadi menunggu pembiakan ada atau nggak. Mungkin di hari ke 10 sudah bisa diketahui," tambah Hernawan.




(wip/tya)


Hide Ads