Pengangkutan sampah dari rumah warga di Kota Cimahi kembali mengalami keterlambatan. Alhasil warga mengeluhkan kondisi tersebut karena sampah menumpuk.
Ermayanti (48), warga Jalan Sadarmanah, Kelurahan Leuwigajah, mengatakan sampah belum diangkut oleh petugas sejak lima hari lalu.
"Kalau nggak salah sudah 5 hari belum diangkut-angkut. Sekarang numpuk sampahnya, apalagi hujan jadinya rujit," kata Erma saat berbincang dengan detikJabar, Jumat (3/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keterlambatan pengangkutan sampah oleh petugas tak terjadi kali ini saja. Beberapa bulan lalu kondisi serupa juga sempat terjadi. Bahkan sampah tidak kunjung diangkut sampai sepekan.
"Terus-terusan numpuk, baru diangkut seminggu kemudian. Jadi sudah sering. Terus ngangkutnya kan pakai motor, jadi harus bolak-balik," tutut Erma.
Warga lainnya Lilis Rahwati (53) juga mengeluhkan kondisi serupa. Ia bahkan menyimpan sampah yang sudah terbungkus plastik di teras demi menghindari hujan dan kucing yang kerap mengacak-acak sampah.
"Jadi kalau disimpan di tong sampah luar, itu kadang kehujanan. Terus diacak-acak kucing, jadi pagi-pagi harus beberes sampah yang balatak," ujar Lilis.
Penumpukan sampah juga terjadi di TPS yang ada di Kota Cimahi. Terlihat antrean motor roda tiga dan gerobak sampah antre menunggu truk pengangkut sampah selesai membuang muatan di TPA Sarimukti.
Keterlambatan pengangkutan sampah dari rumah warga terjadi karena adanya penumpukan truk pengangkut sampah yang hendak membuang muatannya di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
"Informasi dari petugas di lapangan, sampai sekarang masih ada antrean. Diperkirakan beberapa kilometer sampai Jembatan Cilimus," ujar Kepala UPTD Pengelolaan Sampah TPA/TPST Regional Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, Arief Perdana.
Antrean itu terjadi karena permasalahan klasik, yakni kondisi area di dalam TPA Sarimukti yang becek dan banjir ketika hujan deras selesai mengguyur. Hal itu kemudian menyulitkan kendaraan masuk untuk membuang muatan.
"Kondisi di lapangan memang sudah berat karena sudah melebihi kapasitas. Jadi kalau hujan jalan di dalam jadi licin dan berlumpur," tutur Arief.
(yum/yum)