Tingkah Manja Tapir Anak Wili dan Novi di Bandung

Tingkah Manja Tapir Anak Wili dan Novi di Bandung

Sudirman Wamad - detikJabar
Jumat, 03 Mar 2023 16:10 WIB
Anak tapir di Kebun Binatang Bandung.
Anak tapir di Kebun Binatang Bandung. (Foto: Sudirman Wamad/detikJabar)
Bandung -

Kandang tapir di Bandung Zoo atau Kebun Binatan Bandung mendadak ramai. Anak tapir berusia enam bulan menjadi sorotan. Rencananya, hari ini, tapir anakan itu diberi nama oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jabar.

Namun, BBKSDA Jabar mengurungkan pemberian nama pada hari ini. Sebab, pemberian nama harus bagus dan memiliki makna dalam memperjuangkan konservasi satwa. Tapir anakan yang belum memiliki nama itu lahir pada 30 Agustus 2021. Ia anak dari pasangan tapir bernama Wili dan Novi.

Novi adalah tapir betina yang menetap di Bandung Zoo sejak 2007. Novi berasal dari Kebun Binatang Ragunan. Sedangkan pejantannya, Wili, sudah menetap sejak 2005 atau dua tahun lebih awal ketimbang Novi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Si tapir tanpa nama itu nampak agresif setelah keluar kandang. Awalnya ia enggan menjauh dari ibunya dan dedaunan yang menjadi santapan makan siangnya hari ini. Aksinya sungguh menggemaskan. Berlarian berkeliling kandang. Nyemplung ke kolam hingga bermain dengan induknya.

Tapir tanpa nama itu langsung merapat ke pejabat dari BBSKDA Jabar dan Yayasan Margasatwa Tamansari. Seolah ingin dielus oleh orang-orang, tapir itu menyodorkan kepalanya. Darman, zoo keeper Bandung Zoo yang merawat tapir langsung bertindak. Darman langsung memanggil tapir itu.

ADVERTISEMENT

Momen kala Darman mengelus kepala tapir anakan itu menunjukkan kehangatan. Bak seorang bapak merawat anaknya. "Sini sama bapak, sini," kata Darman sembari melambaikan tangannya.

Setelah Darman mengelus kepala tapir anakan itu, kemudian si tapir langsung berlairan lagi dan meminta dielus orang-orang yang berkunjung ke kandangnya, salah satunya Kepala BBKSDA Jabar Irawan Asaad.

Anak tapir di Kebun Binatang Bandung.Anak tapir di Kebun Binatang Bandung. Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar

Darman menjelaskan saat ini Bandung Zoo memiliki 10 tapir. Paling kecil adalah tapir anakan yang belum diberi nama. Menurut Darman, tapir anakan ini sangat manja. Setiap hari harus ia elus. Bahkan, tapir ini hanya nurut pada Darman.

"Iya manja banget. Kalau ke saya, disuruh tidur ya nurut. Angkat satu kaki juga bisa, nurut. Setiap hari saya mandikan, makannya dua kali sehari," kata zoo keeper yang bekerja sejak 1983 itu saat berbincang dengan detikJabar di kandang tapir, Jumat (3/3/3023).

Namun anakan itu masihi menyusui. Kadang ia ngambek. Darman pun harus punya siasat agar si tapir tetap nurut. "Tadi, pas rombongan BBKSDA masuk, kalau saya tak elus-elus dulu bisa jadi agresif. Makanya saya elus-elus dulu," ucap Darman.

Masih Tanpa Nama

Dari 10 tapir yang ada di Bandung Zoo, hanya seekor yang belum memiliki nama. Rencananya, minggu depan tapi anakan ini sudah bisa dipanggil dengan namanya. BBKSDA Jabar mengaku telah menyiapkan nama untuk si tapir.

"Belum bisa hari ini kasih nama, minggu depan mungkin. Pasti nama khas Indonesia, memberikan nama untuk menghormati teman teman kita yang bekerja di konservasi, dan jasa-jasa pelestarian lingkungan," kata Kepala BBKSDA Jabar Irawan Asaad.

Kunjungan BBSKDA ke Bandung Zoo itu dalam rangka peringatan Hari Satwa Dunia yang jatuh pada hari ini. BBSKDA mengapresiasi keberhasilan Bandung Zoo dalam mengembangbiakan tapir.

"Nanti akan diberi nama. Cari nama yang bagus. Ini (pemberian nama) cara kita merayakan, merayakan usaha-usaha konservasi. Karena mengembangbiakan itu sulit. Apalagi di alam lahan sudah berkurang," kata Irawan.

Irawan bersyukur bisa berinteraksi dengan anakan tapir. Sebab, menurutnya, interaksi dengan satwa saat di alam sangatlah sulit. Sehingga, lanjut dia, kebun binatang merupakan tempat yang pas untuk belajar mengenal satwa.

(sud/orb)


Hide Ads