Pilu menimpa para petambak ikan di Desa Muarabaru, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, ratusan hektare tambak yang jadi tempat budidaya ikan kini terendam banjir.
Ryan salah satu petambak ikan di Desa Muarabaru mengatakan, empat ton ikan yang ditanam di empat hektare tambak ikannya kini ludes terendam banjir.
"Tambak di sini mulai terendam hari Senin (27/2) kang, punya saya malah sejak Minggu malam sudah terendam," ujar Ryan saat dihubungi detikJabar, Kamis (2/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ryan menuturkan, lahan tambak di Deda Muarabaru terendam disebabkan oleh luapan irigasi Muara Cilamaya, yang tak mampu menampung debit air hujan yang mengguyur Karawang selama hampir sepekan.
"Kalau di pesisir pantai justru enggak kang, di sini hampir semua terendam, sekitar 360 hektare. Letaknya lebih rendah dan dekat dengan aliran irigasi Muara Cilamaya," kata dia.
Ryan mengungkap, kerugian yang dialami akibat tambak ikan bandengnya terendam banjir, diperkirakan mencapai puluhan juta Rupiah.
"Saya biasa panen itu sekitar 4 ton, kalau dirupiahkan satu tambak itu luasnya sekitar 2 hektare sekali panen bisa Rp30 jutaan, sekarang 2 tambak saya seluas 4 hektare terendam. Kerugiannya sekitar Rp60 jutaan," paparnya.
Ryan mengungkap, lahan temannya sesama petambak juga ikut terendam. Ia memperkirakan kerugian mencapai ratusan juta akibat terimbas banjir tersebut.
"Kalau total ini sekitar 360 hektar tambak Desa Muarabaru, total kerugian itu bisa mencapai Rp750 juta, karena teman-teman melaporkan dari beberapa tambak ada yang baru ditanam atau benih. Tapi mayoritas yang terimbas banjir adalah ikan siap panen," ungkap Ryan.
Tak hanya tambak ikan, luapan air irigasi Muara Cilamaya juga merendam beberapa ruas jalan dan pemukiman warga di sekitar irigasi. Ryan berharap pemerintah bisa ikut membantu mencarikan solusi atas kerugian yang dialami para petambak ikan.
"Sampai saat ini (peninjauan) dari Dinas Kelautan dan Perikanan belum ada kang, kita berharap kalau bisa dibantu lah," pungkasnya.
(yum/yum)