Menguak Fenomena Pamer dan Sembrono Saat Pakai Moge

Menguak Fenomena Pamer dan Sembrono Saat Pakai Moge

Bima Bagaskara - detikJabar
Kamis, 02 Mar 2023 18:00 WIB
Seorang nenek penjual tisutewas tertabrak moge Harley-Davidson di Menteng, Jakpus. Moge tersebut disita di Polres Metro Jakarta Pusat sebagai barang bukti. (Ilham Oktafian/detikcom)
Ilustrasi moge. (Foto: Ilham Oktafian/detikcom)
Bandung -

Kasus anak pejabat Dirjen Pajak yang menganiaya seseorang dan sering unjuk kekayaan di sosial media dengan menunggangi moge (motor gede) sedang jadi perhatian publik. Anggapan orang yang menunggangi moge jadi merasa berkuasa pun muncul.

Mereka dirasa memiliki harta dan bisa berbuat semena-mena. Lalu apa kata psikolog soal anggapan itu?

Pamela Anggia Dewi, psikolog dari Brainspotting Therapist mengatakan tidak ada pengaruh pasti soal moge dengan sikap seseorang, seperti merasa berkuasa hingga semena-mena.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nggak selalu ya, karena yang saya tahu banyak juga orang yang pakai moge itu karena hobi. Kalau hobi pasti mereka memperhatikan betul dari sisi safety, tata tertib berkendara di jalan," kata Pamela saat berbincang dengan detikJabar, Kamis (2/3/2023).

"Ini yang saya lihat di komunitas moge itu. Jadi nggak selalu menurut saya memiliki moge jadi merasa berkuasa itu nggak," sambung dia.

ADVERTISEMENT

Justru sebaliknya, seseorang yang merasa berkuasa atau berbuat semena-mena seperti kasus Mario Dandy Satrio, menunjukkan kepribadian asli yang merupakan bawaan yang bersangkutan. Sedangkan moge sendiri, hanya jadi sarana untuk menunjukkan kepribadian tersebut.

"Jadi memang sudah ada kebutuhan itu, jadi ketika ada moge jadi sarana dia. Tapi kalau moge mempengaruhi itu, saya kira enggak ya," ucapnya.

Sementara untuk perilaku pamer kekayaan di media sosial yang sering dilakukan beberapa orang, termasuk Dandy, menurut Pamela karena sifat asli manusia ingin diakui sekitarnya. Namun dia menuturkan, kemungkinan Dandy ingin merasa diakui dengan menunjukkan kemampuan materi dan status sosial, seperti dengan mengendarai moge.

"Iya wajar semua orang ingin dilihat, diakui, karena masalahnya kemudian muncul, cara memenuhinya gimana nih, yang tertanam misal, akan diterima kalau aku di sosial ekonomi tinggi, makanya terdorong seperti itu," jelas Pamela.

"Itu yang mendorong dia posting segala sesuatu yang menunjukkan 'aku tuh di kelas atas loh'. Jadi tergantung yang tertanam di dirinya," pungkasnya.

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads