Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2024 Kabupaten Pangandaran difokuskan menangani kemiskinan.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan penanganan kemiskinan bakalan menjadi prioritas pemda saat ini. Hal ini bertujuan dalam melakukan percepatan pertumbuhan Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM).
"Percepatan realisasi RPJMD akan dipercepat yang seharusnya tercapai di 2026 kami usahakan tahun 2024," kata Jeje usai Musrenbang RKPD 2024 di Hotel Pantai Indah, Rabu (1/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan IPM Pangandaran tahun 2022 mencapai 69,03 sedangkan IPM Jabar 73,13 dan secara nasional 72,92. Jumlah itu dinilai cepat karena usia Pangandaran yang baru 11 tahun.
"Kita pertumbuhan IPM nyah cepat selama 11 tahun dari Kabupaten yang ada di Jawa Barat, bahkan secara nasional," katanya.
Jeje menerangkan jika saat pemekaran tahun 2015 IPM Pangandaran 65,62 dan naik tahun 2019 mencapai 68,21. Sementara mengalami penurunan saat pandemi 2020 mencapai 68,06.
"Dalam perkembangannya IPM 2021 mencapai 68,28 dan tahun 2022 IPM naik lagi 69,03," ucapnya.
"Target tahun 2023 IPM Pangandaran berdasarkan RPJMD target 2024 70,53. Kalau trendnya baik IPM Tahun 2026 bisa mencapai 72,11," paparnya.
Menurutnya tiga indikator IPM terdiri dari ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Kendati demikian, kata Jeje, Pangandaran mempunyai peluang ekonomi yang luar biasa, kalau produksi beras hanya untuk kebutuhan masyarakat Pangandaran surplusnya 16 ribu ton.
"Artinya kebutuhan masyarakat di 10 Kecamatan dengan jumlah warga 433 orang terpenuhi," katanya.
Jeje menjelaskan jika kesenjangan antara yang kaya dan miskin di Pangandaran kecil, tetapi angka pengangguran masih besar.
"Karena yang cari kerja banyak, sedangkan yang benar-benar kerja tidak terdata semua. Kan kita ada buruh, kuli bangunan dan penyadap mereka kan gak seperti pekerja pada umumnya," ucapnya.
Selain itu, data yang diterima dari BPS tidak seimbang, maka pemkab Pangandaran buat data faktual dengan verifikasi langsung ke lapangan agar by data, by address.
"Data itu aset kekayaan saat ini, siapa yang menguasai data, maka akan menguasai dunia. Saya sendiri akan memimpin langsung penanganan kemiskinan, mulai pekan depan," katanya.
Jeje mengatakan pertumbuhan Pendapat Asli Daerah (PAD) tidak berlipat-lipat. Perlu ketekunan dan kerja keras semua pihak dengan stakeholder, kemiskinan dan stunting itu fokus kita saat ini.
"Saat ini memang sektor pariwisata yang masih memberikan efek besar dalam pendapatan daerah. Maka peluang-peluang lain terbuka oleh masyarakat Pangandaran dari mulai pelaku UMKM, pedagang, tour guide dan lainya yang hidup dari kunjungannya," ucapnya.
(yum/yum)