Kebakaran Ludeskan Seluruh Bangunan Pabrik Kasur di Cirebon

Round-up

Kebakaran Ludeskan Seluruh Bangunan Pabrik Kasur di Cirebon

OnySyahroni - detikJabar
Selasa, 28 Feb 2023 06:50 WIB
Kebakaran pabrik kasur di Arjwinangun, Kabupaten Cirebon, Selasa (27/2/2023) dini hari
Kebakaran pabrik kasur di Arjwinangun, Kabupaten Cirebon, Selasa (27/2/2023) dini hari (Foto: Ony Syahroni/detikJabar)
Cirebon -

Sebuah pabrik kasur di Desa Kebonturi, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon kebakaran. Selain menimbulkan kobaran api yang cukup hebat, dalam peristiwa itu juga sempat terdengar suara ledakan.

Pantauan detikJabar di lokasi, suara ledakan bahkan terdengar hingga beberapa kali. Setiap terdengar suara ledakan, kobaran api terlihat semakin membesar.

Menurut Kapolsek Arjawinangun, Kompol Sayidi, suara ledakan tersebut diduga berasal dari bahan kimia yang tersimpan di dalam bangunan pabrik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab, kata dia, di dalam bangunan pabrik tersebut terdapat bahan-bahan yang mudah terbakar. Termasuk terdapat drum-drum yang menyimpan cairan mudah terbakar.

"Banyak sekali suara dentuman. Karena memang di dalam (pabrik) terdapat bahan kimia. Yang terbakar pabrik busa kasur," kata Sayidi saat ditemui di sekitar lokasi kejadian, Senin (27/2/2023).

ADVERTISEMENT

Petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran setempat telah berusaha keras untuk menjinakkan kobaran api. Sejumlah armada pemadam pun telah dikerahkan ke lokasi. Namun hingga kini kobaran api belum bisa dipadamkan.

Sekadar diketahui, peristiwa kebakaran yang melanda sebuah pabrik kasur itu terjadi pada Senin (27/2) sekitar pukul 20.00 WIB. Hingga Selasa (28/2) pukul 02.00 dini hari, kobaran masih terlihat membakar seluruh bagian bangunan pabrik.

Titik api yang terlihat masih besar berada di bagian depan dan belakang bangunan pabrik. Khusus di bagian belakang bangunan pabrik, di lokasi itu nampak terdapat beberapa tumpukan drum yang diduga berisi cairan mudah terbakar. Bahkan beberapa kali suara dentuman masih terdengar dari lokasi tersebut.

Salah seorang perangkat Desa Kebonturi, Sari Amir mengatakan, sebelum berkobar hebat, titik api, pertama kali muncul dari bagian belakang bangunan. Hanya saja, diduga karena adanya cairan bahan kimia, kobaran api kemudian merambat ke seluruh bagian bangunan pabrik.

"(Kebakaran) kurang lebih sekitar jam 8-an (malam). Pertama sih kecil di ujung sana (bagian belakang). Cuma itu kan tempatnya kimia, kebetulan bahan-bahan yang ada di sini juga kan bahan busa, jadi mudah terbakar," kata Amir.

Amir mengatakan, selain kobaran api yang besar, suara ledakan pun telah beberapa kali terdengar dari lokasi kebakaran. "Kalau ledakan sih sudah tidak terhitung. Sudah banyak terdengar ledakan," kata dia.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads