Kemudian, dalam insiden yang terjadi pada Sabtu (25/2) sekitar pukul 04.30 WIB tersebut juga menyebabkan belasan orang penumpang bus mengalami luka-luka. Baik luka berat maupun luka ringan.
Hingga kini, polisi masih melakukan proses penyelidikan untuk mencari tahu penyebab dari kecelakaan maut yang menyebabkan korban jiwa dan luka-luka itu.
"Masih penyelidikan untuk penyebabnya," kata Kanit Gakkum Satlantas Polresta Cirebon, AKP Endang Kusnandar saat dihubungi, Minggu (26/2/2023).
Dalam proses penyelidikan ini, polisi telah mengecek kondisi bus yang terlibat kecelakaan tersebut. Di samping itu, polisi juga telah melakukan pemeriksaan saksi-saksi untuk dimintai keterangan.
Para saksi yang diperiksa antara lain terdiri dari penumpang bus yang selamat dan sopir truk pengangkut beras yang terlibat kecelakaan.
"Untuk mobil bus-nya sudah kita cek. Kemarin kita ngeceknya bareng sama Dishub (Dinas Perhubungan) juga. Untuk kondisi bus, dari sistem pengereman itu normal tidak ada masalah," kata Endang.
"Sedangkan untuk saksi-saksi (yang diperiksa) baru penumpang bus sekitar 10 orang saksi dan juga sopir truk," kata dia menambahkan.
Menurut Endang, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, sebelum terlibat kecelakaan, diduga sopir bus memacu kendaraannya dalam kecepatan tinggi. Keterangan ini berdasarkan pengakuan dari para saksi yang merupakan penumpang bus.
"Jadi dari beberapa orang saksi yang kita periksa, tiga orang saksi mengatakan jika si sopir ini bawa kendaraannya dalam kecepatan tinggi. Saksi-saksi ini adalah penumpang yang saat itu berada di dalam bus. Sebelum kecelakaan, mereka juga mengaku sudah merasa tidak nyaman," kata dia. (yum/yum)