.webp)
Fenomena penemuan ular di kawasan permukiman warga sudah tidak asing lagi terdengar. Hal ini tentunya tidak lepas dari fakta di mana habitat ular semakin menyusut seiring banyaknya pembangunan rumah dan gedung di perkotaan.
Menurut Kasie Penyelamatan Diskar PB Kota Bandung Jon Erwin Indradi, per Februari 2023 pihak Diskar PB sudah melakukan 35 penanganan rescue ular yang di mana angka tersebut meningkat dari tahun sebelumnya.
"Kita sudah mengevakuasi 35 kali dalam penanganan ular, ini terhitung sejak 1 Januari hingga 20 Februari 2023. Sementara di bulan Januari-Februari tahun lalu, terdapat 23 penanganan ular. Di tahun lalu, kasus penanganan ular ada sekitar 243 kali", ucap Erwin saat berbincang dengan detikJabar di kantornya, Kamis (23/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Puluhan Ular Masuk ke Permukiman Bandung |
Meningkatnya penemuan ular tersebut membuat masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan apabila bertemu dengan ular. Berikut 3 hal yang harus dilakukan apabila bertemu ular di rumah.
1. Jangan Panik
Walaupun ular merupakan salah satu hewan yang berbahaya dan mematikan, saat dihadapkan dengan ular di rumah pemilik harus tetap tenang dan segera menjauhi lokasi tempat ular berada. Apabila ular ada di dalam kamar atau ruangan segera tutup pintu dan pantau pergerakan ular melalui jendela.
2. Apabila seorang diri, segera cari bantuan orang lain untuk memantau pergerakan ular
Ular terkenal dengan kelincahannya dalam berpindah tempat. Sehingga saat menemukan ular, segera cari orang lain untuk membantu. Orang pertama bertugas untuk menelepon Damkar, orang kedua bertugas untuk melihat pergerakan ular
3. Semprot menggunakan wewangian yang menyengat
Salah satu hal yang dibenci ular adalah wewangian menyengat seperti parfum, pembersih toilet dan pengharum ruangan. Erwin mengungkapkan, ular sangat tidak menyukai bau-bau menyengat karena mereka menggunakan lidahnya untuk mendeteksi suhu.
"Kalau ada ular misalnya keluar dari kamar mandi, tinggal semprot saja dengan pembersih kamar mandi karena mereka tuh tidak suka wangi wangi menyengat", ujar Erwin
(yum/yum)
